Kamis, 30 Juni 2011

Download Skripsi Akuntansi Lengkap!!

Download Skripsi Akuntansi Lengkap!!
Minggu, 14 Februari 2010
Posisi » Home » download » Download Skripsi Akuntansi Lengkap!!
Download Skripsi Akuntansi Lengkap!!

Buat kawan yang kebetulan lagi sibuk mikirin tentang pembuatan judul skripsi akuntansi atau mungkin juga proposal skripsi akuntasi keuangan, silakan dilihat2 dibawah ini:


sebelumnya, utk sedikit penyegaran

jurusan Akuntansi meliputi konsentrasi:
* Pasar Uang Dan Pasar Modal
* Pemeriksaan Akuntansi atau Audit
* Perpajakan
* Sistem Informasi Akuntansi
* Akuntansi Manajemen
* Akuntansi Keuangan

Jurusan Manajemen meliputi:
* Manajemen Pemasaran
* Manajemen Sumber Daya Manusia
* Manajemen Promosi
* Manajemen Keuangan
* Manajemen Operasional
Update:
*link download yang lain diusahakan akan ditambah
*contoh diatas hanya sebagai contoh referensi saja. Jgn di kopi total ya :)
*trims buat narasumber

Namun kali ini beberapa contoh skripsi akuntansi yang didapatkan dari berbagai sumber adalah:
- download Skripsi Ekonomi Akuntansi
- download Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Akuntansi
- download Proposal skripsi akuntansi
- download contoh soal dan kasus skripsi akuntansi keuangan




Download Skripsi Akuntansi Lengkap!!
Read more >>

Rabu, 29 Juni 2011

Jurnal dan Skipsi Akuntansi

Jurnal dan Skipsi Akuntansi
* PENGARUH TINGKAT BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AS, DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Studi di Bursa Efek Jakarta)
* ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH SESUAI DENGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP) (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Blitar)
* ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI DAN PENILAIAN KINERJA MANAJER PRODUKSI (Studi Kasus Pada PG. Meritjan Kediri)
* ANGGARAN PRODUKSI SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK GULA
* PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH ( Studi Pada Peserta Komersial Asuransi Kesehatan Di PT.(Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia Kantor Cabang Malang )
* ANALISIS PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ) SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN TAHUN 2000
* PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PENGUSAHA KENA PAJAK (Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Batu)
* DAMPAK KEBIJAKAN KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP PERDAGANGAN SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)
* PROSEDUR PENGHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 ATAS GAJI PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA MADIUN
* ANALISIS LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA DAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN (Studi Perbandingan pada Perusahaan Rokok yang Go Public
* PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP MODAL BANK ( STUDI KASUS BANK PERMATA cabang MALANG TAHUN 2002:1 – 2005:4)
* PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL DAN MENENGAH
Read more >>

Minggu, 26 Juni 2011

HIPOTHESIS TEORI AKUNTANSI POSITIF

HIPOTHESIS TEORI AKUNTANSI POSITIF
Menurut Watt & Zimmerman (1986) tujuan teori akuntansi adalah untuk menjelaskan
dan memprediksi praktek akuntansi. Penjelasan (explanation) menguraikan alasan mengapa
suatu praktik dilakukan. Misalnya teori harus menjelaskan mengapa suatu praktek dilakukan,
sebagai contoh teori harus menjelaskan mengapa banyak perusahaan lebih menyukai
menggunakan metode FIFO dibanding LIFO, sedangkan prediksi (prediction) berarti teori
harus mampu memprediksi berbagai phenomena praktik akuntansi yang belum dijalankan.
Phenomena yang belum dijalankan tidak selalu phenomena yang akan datang, bisa phenomena
yang telah terjadi tetapi belum ada bukti secara empiris untuk menjustifikasi phenomena
tersebut. Sebagai contoh teori akuntansi dapat menyediakan hipotesis tentang atribut
Jurnal Akuntansi & Auditing 87
Volume 01 / No 01/ Nopember 2004
perusahaan yang menggunakan metode FIFO dengan yang menggunakan metode LIFO,
sehingga dapat diuji penggunaan data historis pada perusahaan yang menggunakan dua metode
tersebut. Jadi teori merupakan pernyataan-pernyataan tentang hubungan logis (logical
relationship) antara variabel atau perilaku variabel-variabel alam atau sosial yang dapat
digunakan untuk menjelaskan (explanation) dan memprediksi (prediction ) berbagai
phenomena tersebut.
Teori berisi seperangkat hipotesis yang disusun melalui pemikiran logis dan
metodologi ilmiah baik secara deduktif maupun induktif dan diuji melalui penelitian ilmiah
dan empiris. Bila penelitian empiris dapat membuktikan validitas suatu teori, maka dikatakan
bahwa teori tersebut telah diverifikasi. Teori diperlukan karena teori tersebut dapat digunakan
untuk memprediksi (to predict) berbagai fenomena sosial tertentu yang diharapkan akan
terjadi. Artinya persyaratan-persyaratan atau asumsi-asumsi yang mendukung suatu teori
dapat dipenuhi, maka besar harapan (kemungkinan) bahwa gejala sosial tertentu akan terjadi,
tetapi ini tidak berarti bahwa teori tersebut menyebabkan phenomena yang diprediksi tersebut
terjadi. Dengan mendasarkan pada pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa teori terdiri
dari hipotesis-hipotesis yang bersifat deskriptif sebagai hasil penelitan dengan menggunakan
metode ilmiah tertentu. Hipotesis tersebut akan menjadi sumber acuan untuk menjelaskan
dan memprediksi gejala-gejala atau peristiwa dalam akuntansi.
Hipotesis dalam teori akuntansi positif yang dirumuskan oleh Watt & Zimmerman
(1986) dalam bentuk "oportunistik" yang sering diinterpretasikan, yaitu :
I. Hipotesis rencana bonus (Plan Bonus Hypothesis), dalam ceteris paribus para manajer
perusahaan dengan rencana bonus akan lebih memungkinkan untuk memilih prosedur
akuntansi yang dapat menggantikan laporan earning untuk periode mendatang ke
periode sekarang atau dikenal dengan income smoothing.
Dengan hipotesis tersebut apabila manajer dalam sistem penggajiannya sangat
tergantung pada bonus akan cenderung untuk memilih metode akuntansi yang dapat
memaksimalkan gajinya, misalnya dengan metode acrual.
2. Hipotesis perjanjian hutang (Debt Convenat Hypothesis), dalam ceteris paribus
manajer perusahaan yang mempunyai ratio leverage (debt/equity) yang besar akan
lebih suka memilih prosedur akuntansi yang dapat menggantikan laporan earning
untuk periode mendatang ke periode sekarang.
Dengan memilih metode akuntansi yang dapat memindahkan pengakuan laba untuk
periode mendatang ke periode sekarang maka perusahaan akan mempunyai leverage
ratio yang keci I, sehingga menurunkan kemungkinan default technic. Seperti
diketahui bahwa banyak perjanjian hutang mensyaratkn peminjam.untuk mematuhi
atau mempertahankan rasio hutang atas modal, modal kerja, ekuitas pemegang saham
dll.selama masa perjanjian, jika perjanjian tersebut dilanggar perjanjian hutang mungkin
memberikan penalti, seperti kendala dalam deviden atau pinjaman tambahan.
3. Hipotesis biaya proses politik (Politic Process Hypothesis), dalam ceteris paribus
semakin besar biaya politik perusahaan, semakin mungkin manajer perusahaan untuk
memilih prosedur akuntansi yang menangguhkan laporan earning periode sekarang
ke periode mendatang.
88 I PENDEKATAN DAN KRITIK TEORI AKUNTANSI POSITIF
Oleh : Indira Januarti
Hipotesis ini berdasarkan asumsi bahwa perusahaan yang biaya politiknya besar
lebih sensitif dalam hubungannya untuk mentransfer kemakmuran yang mungkin
lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang biaya politiknya keci I dengan kata
lain perusahaan besar cenderung lebih suka menurunkan atau mengurangi laba yang
dilaporkan dibandingkan perusahaan kecil.
Tiga hipotesis tersebut menunjukkan bahwa akuntansi teori positifmengakui adanya
3 hubungan keagenan (1) antara manajemen dengan pemilik, (2) antara manajemen dengan
kreditur, (3) antara manajemen dengan pemerintah (Anis dan Imam, 2003). Masalah agency
muncul disebabkan karena adanya asimetri informasi antara agent dan principal, dimana
agent lebih banyak mempunyai informasi dibandingkan principal. sehingga menyebabkan
adanya moral hazard (Ahmed R.B.,2000) :

HIPOTHESIS TEORI AKUNTANSI POSITIF
Read more >>

Sabtu, 25 Juni 2011

TEORI AKUNTANSI POSITIF/DESKRIPTIF

TEORI AKUNTANSI POSITIF/DESKRIPTIF
Perkembangan teori positiftidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap teori
normatif (Watt & Zimmerman,1986). Selanjutnya dinyatakan bahwa dasar pemikiran untuk
menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normatifterlalu sederhana dan tidak memberikan
dasar teoritis yang kuat. Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan
normatif ke positif yaitu (Watt & Zimmerman,1986 ):
1. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena
didasarkan 'pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji
keabsahannya secara empiris.
2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara
individual daripada kemakmuran masyarakat luas.
3. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber
daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa dalam sistem
perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat
menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi
secara efisien.
Selanjutnya Watt & Zimmerman menyatakan bahwa dasar pemikiran untuk
menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normatifterlalu sederhana dan tidak memberikan
dasar teoritis yang kuat. Untuk mengurangi kesenjangan dalam pendekatan normatif, Watt &
Zimmerman mengembangkan pendekatan positif yang lebih berorientasi pada penelitian empirik
dan menjustifikasi berbagai teknik atau metode akuntansi yang sekarang digunakan atau
mencari model baru untuk pengembangan teori akuntansi dikemudian hari. Apabila teori
normatif menunjukkan cara terbaik untuk melakukan sesuatu berdasar premis, norma atau
standar, teori positifberusaha menjelaskan atau memprediksi fenomena nyata dan mengujinya
secara empirik (Godfrey et.a1,1997 dalam Anis dan Imam,2003). Penjelasan atau prediksi
dilakukan menurut kesesuaiannya dengan observasi dengan dunia nyata.
Aliran positif merupakan perspektif yang dikenal luas oleh kalangan akademisi saat
ini. Aliran ini pertama kali diperkenalkan di Universitas Chichago, kemudian meluas ke
beberapa Universitas lainnya di Amerika Serikat seperti Rochester, Barkley, Stanford, UCLA,
NY (Rasyid,1997). Teori akuntansi positif mempunyai suatu kepercayaan bahwa realita sosial
berada secara independen dari manusia yang memiliki sifat atau esensi tersendiri. Hal ini
mengakibatkan fenomena empiris terpisah dari penelitian. Dengan demikian validitas ilmiah
dari dunia empiric diuji melalui observasi. Di dalam filsafat ilmu pengujian empiris ini dinyatakan
dalam 2 cara (Chua,1986 dalam Imam,2000), yaitu :
1. Dalam pandangan aliran positivis ada teori dan seperangkat pernyataan hasil
observasi independen yang digunakan untuk membenarkan atau memverifikasi
kebenaran teori.
Jurnal Akuntansi & Auditing 85
Volume 01/ No. 01/ Nopember7304
2. Dalam pandangan Popperian karena pernyataan hasil observasi merupakan teori
dependent dan fallible, maka teori-teori ilmiah tidak dapat dibuktikan
kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk ditolak (falsified).
Meskipun ada 2 cara untuk pengujian empiris para peneliti tetap sepakat bahwa metode
hypotetico-deductive menjadi pilihannya. Suatu penjelasan dikatakan ilmiah apabi la 1) harus
memasukkan satu atau lebih prinsip-prinsip umum atau hukum, 2) harus ada pra kondisi
yang biasanya diwujudkan dalam bentuk pernyataan hasil observasi dan 3) harus ada satu
pernyataan yang menggambarkan sesuatu yang dijelaskan (Imam G,2000).
Teori akuntansi positif menurut Scott (2000) berusaha untuk membuat prediksi
yang baik sesuai dengan kejadian yang nyata. Lebih lanjut Godfrey et.al (1997) dalam Anis
dan Imam (2003) menyatakan bahwa teori akuntansi positif berusaha menjawab antara lain
pertanyaan berikut dari sudut pandang ekonomi. :
1. Apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh dalam
pemilihan metode akuntansi alternatif ?
2. Apakah biaya yang diperoleh sebanding dengan manfaat yang diperoleh dalam
regulasi dan proses penentuan standar akuntansi ?
3. Apa dampak laporan keuangan yang dipublikasikan pada harga saham ?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas dikembangkan teori akuntansi positif yang
dapat dikelompokkan menjadi dua tahap, yaitu (Godfrey et a1,1997 dalam Anis dan lmam,2003):
1. Penelitian akuntansi dan perilaku pasar modal. Dalam tahap ini tidak dijelaskan tentang
praktek akuntansi, tetapi dilakukan penelitian terhadap hubungan pengumuman laba dengan
reaksi harga saham. Untuk melakukan penelitian dalam tahap ini digunakan Hipotesis
Pasar Efisien (Efficiency Market Hyphothesis) (Scott,2000). Pasar modal efisien adalah
pasar modal dimana harga surat-surat berharga yang diperdagangkn setiap waktu secara
wajar dan merefleksikan semua informasi yang diketahui publik berkaitan dengan surat
berharga dan Capital Asset Pricing Model (CA PM).
2. Penelitian dalam tahap kedua dilakukan untuk menjelaskan dan memprediksi praktek
akuntansi antar perusahaan yang difokuskan pada alasan oportunistik dalam hal
perusahaan memilih metode akuntansi tertentu, atau pada alasan efisiensi yaitu metode
akuntansi dipilih untuk mengurangi biaya kontrak antara perusahaan dengan stakeholdernya.
Alasan pertama yaitu perspektif oportunistik disebut ex-post yaitu pemilihan metode
akuntansi dilakukan sesudah diketahui faktanya. Alasan kedua yaitu perpektif efisiensi
disebut ex ante karena pemilihan metode akuntansi dilakukan sebelumf2ktanya diketahui.
Penelitian dibidang ini menggunakan agency theory yang membahas tentang paradigma
pengendalian (control).
Aliran positif beranggapan bahwa antara kekuasaan dan politik sebagai sesuatu yang
tetap dan sistem sosial dalam organisasi terdiri dari fenomena empiris konkrit dan bebas nilai
(tidak tergantung) pada manajer dan karyawan yang bekerja didalamnya (Machintosh,1994
dalam Nur Indriantoro,1999). Kemudian Positivist menganggap dirinya sebagai pengamat
yang netral, obyektif dan bebas nilai dari fenomena akuntansi yang diamati (Nur
Indriantoro,1999). Teori akuntansi positif juga dibangun berdasarkan asumsi —asumsi tentang
86 I PENDEKATAN DAN KRITIKTEORIAKUNTANSI POSITIF
Oleh : Indira Januarti
the nature of human society. Diasumsikan bahwa manusia selalu menentukan tujuan terlebih
dahulu sebelum memilih untuk melakukan suatu aksi. Dalam hal ini manusia memiliki "a
single superordinate goal" yaitu "utility maximization"' asumsi ini muncul dalam teori agensi
akuntansi. Menurut teori ini seorang agen (manajer) akan selalu menyukai untuk bekerja
sedikit dari pada banyak, sementara pemilik (principal) berharap memaksimumkan
pengembalian investasinya.
Sistem ekonomi kapitalis merupakan landasan yang kuat untuk berkembangnya
akuntansi positif. Rasyid (1997) menyatakan bahwa hubungan antara teori dan praktek dalam
akuntansi positif dengan adanya suatu means-end dichotomy, yaitu keterpisahan antara dunia
teori dan praktek. Asumsi ini akibat logis dari asumsi ontologis (asumsi tentang obyek
penelitian) yaitu pertanyaan tentang keberadaan suatu obyek penelitian dan realita sosial.
Peneliti harus dapat meyakinkan dirinya tentang keberadaan sesuatu yang sedang dipelajari
atau diteliti, apakah real ita sosial yang akan diteliti merupakan suatu obyek yang konkrit atau
merupakan suatu kOnsep (Gaffikin,1989,1998) I mplikasinya dalam dunia akuntansi adalah
bahwa akuntansi dan akuntan menyediakan informasi seefisien dan seefektif mungkin,
sementara bagaimana manajer menggunakannya tidaklah menjadi perhatian akuntan dan
akuntansi. Sejauh ini aliran positif selalu berupaya melakukan riset akuntansi dengan cara
mengevaluasi hubungan antar variabel dengan hasil yang menyatakan signifikansi antar variabel
tersebut. Oleh karena itu dalam evaluasi dan anal isisnya aliran positif sangat mengandalkan
penggunaan alat statistik. Semua kasus diupayakan untuk melihat dan disederhanakan menjadi
rumusan statistik, akibatnya sering peneliti merasa kebingungan dengan hasil penelitian yang
diperoleh karena semua permasalahan disederhanakan dengan rumusan statistik.
Pendekatan positif telah memberikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan
akuntansi menurut Watt Zimmerman (1986)
a. Menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi dan memberikan
penjelasan spesifik.
b. Memberikan kerangka yang jelas dalam memahami akuntansi
c. Menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori akuntansi.
d. Menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan memberikan kerangka dalam
memprediksi pilihan akuntansi.
e. Mendorong riset yang relevan dengan akuntansi dan menekankan pada
prediksi serta penjelasan terhadap fenomena,

TEORI AKUNTANSI POSITIF/DESKRIPTIF
Read more >>

Jumat, 24 Juni 2011

PENDEKATAN DAN KRITIK TEORI AKUNTANSI POSITIF

PENDEKATAN DAN KRITIK TEORI AKUNTANSI POSITIF
Awal perkembangan teori akuntansi menghasilkan teori normatif yang didefinisikan
sebagai teori yang mengharuskan. Pendekatan klasikal yang lebih menitikberatkan pada
pemikiran normatif mengalami kejayaannya pada tahun 1960-an, tetapi dalam tahun 1970-an
terjadi pergeseran pendekatan dalam penelitian akuntansi. Alasan yang mendasari pergeseran
ini adalah bahwa pendekatan normatif yang telah berjaya selama satu dekade tidak dapat
menghasilkan teori akuntansi yang siap dipakai didalam praktek sehari-hari. Design sistem
akuntansi yang dihasilkan dari penelitian normatif dalam kenyataannya tidak dipakai dalam
praktek. Sebagai akibatnya muncul anjuran untuk memahami secara deskriptif berfungsinya
sistem akuntansi didalam praktek nyata. Harapannya dengan pemahaman dari praktek
langsung akan muncul design sistem akuntansi yang lebih berarti (Imam G.,2000)
Pada awal perkembangannya teori akuntansi menghasilkan teori normative yang
didefinisikan sebagai teori yang mengharuskan dan menggunakan kebijakan nilai (value
judgement) yang mengandung minimum sebuah prem is (Wolk & Tearney, 1997). Teori
normatif pada awalnya belum menggunakan pendekatan investigasi formal, baru pada
perkembangan berikutnya mulai digunakannya pendekatan investigasi terstruktur formal,
yaitu pendekatan deduktif (dimulai dari proposisi akuntansi dasar sampai dengan dihasilkan
prinsip akuntansi yang rasional sebagai dasar untuk mengembangkan teknik-teknik akuntansi
(Anis dan Imam,2003)). Selain itu perkembangan akuntansi juga mengarah pada teori akuntansi
positif atau deskriptif yang investigasinya sudah lebih terstruktur dengan menggunakan
pendekatan induktif (didasarkan pada konklusi yang digeneralisasikan berdasarkan hasil
Jurnal Akuntansi & Auditing I 83
Volume 01/ No 01/ Nopember 2004
observasi dan pengukuran yang terinci (Anis dan Imam,2003). Berbagai teori positif atau
deskriptif berkembang dengan pesat dalam akuntansi. Perkembangan teori mengarah pada
teori positif (deskriptif) ini dibarengi dengan perubahan fokus teori akuntansi yang digunakan
oleh lembaga akuntansi, misalnya FASB yang menekankan pada kegunaan dalam pengambilan
keputusan dan tidak lagi terfokus pada postulate seperti terlihat pada kerangka konseptual
yang diterbitkan oleh FASB mulai tahun 1979 yang dimulai dengan perumusan tujuan pelaporan
keuangan (SFAC 1,1979 dalam Anis dan Imam,2003).
Teori akuntansi kadang-kadang dibingungkan dengan pengertian normatif dan positif.
Watts dan Zimmerman (1986) menjelaskan teori normatif sebagai berikut : teori normatif
berusaha menjelaskan informasi apa yang seharusnya dikomunikasikan kepada para pemakai
informasi akuntansi dan bagaimana akuntansi tersebut akan disajikan. Jadi teori normatif
berusaha menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh akuntan dalam proses penyajian
informasi keuangan kepada para pemakai dan bukan menjelaskan tentang apakah informasi
keuangan itu dan mengapa hal tersebut terjadi. Menurut Nelson dalam Anis dan Imam (2003)
teori normatif sering dinamakan teori a priori (dari sebab ke akibat dan bersifat deduktif).
Teori normatif bukan dihasilkan dari penelitian empiris tetapi dihasilkan dari kegiatan semi
research. Sebaliknya tujuan pendekatan teori positif berusaha menguraikan dan menjelaskan
apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan serta dikomunikasikan kepada para pemakai
informasi akuntansi atau dengan kata lain pendekatan teori positif bukanlah untuk memberikan
anjuran mengenai bagaimana praktik akuntansi seharusnya, tetapi untuk menjelaskan mengapa
praktik akuntansi mencapai bentuk seperti keadaannya sekarang. Selain itu pendekatan teori
positifsangat menekankan pentingnya penelitian empiris untuk menguji apakah teori akuntansi
yang telah dikemukakan dalam banyak literatur teori akuntansi dapat menjelaskan praktik
akuntansi yang berlaku (Arif,1999).
Usaha pemahaman secara empiris dan mendalam adalah adanya move dari komuniti
peneliti akuntansi yang menitik beratkan pada, pendekatan ekonomi dan perilaku (behavior).
Perkembangan financial economics dan khususnya munculnya hipotesis pasar yang efisien
(effisient market hypothesis) serta teori agensi (agency theory) telah menciptakan teori suasana
baru bagi penelitian empiris manajemen dan akuntansi. Beberapa pemikir akuntansi dari
Rochester dan Chicago mengembangkan apa yang disebut dengan Positive Accounting theory
yang menjelaskan why accounting is what it is, why accountants do what they do, dan apa
pengaruh dari fenomena ini terhadap manusia dan penggunaan sum ber daya (Jensen,1976
dalam Anis dan Imam, 2003).
Pendekatan normatif maupun positivist hingga saat ini masih mendominasi dalam
penelitian akuntansi. Artikel-artikel yang terbit di Jurnal The Accountin? Review maupun
Journal of Accounting Research, Journal of Business Research hampir semuanya
menggunakan pendekatan mainstream dengan ciri khas menggunakan model matematis dan
pengujian hipotesa. Walaupun pendekatan mainstream masih mendominasi penelitian
manajemen dan akuntansi hingga saat ini, sejak tahun 1980-an telah muncul usaha-usaha
baru untuk menggoyahkan pendekatan mainstream. Pendekatan ini pada dasarnya tidak
mempercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan mainstream. Sebagai
gantinya, mereka meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial yang lain seperti filsafat, sosiologi,
antropologi untuk memahami akuntansi (Imam G,2000).

PENDEKATAN DAN KRITIK TEORI AKUNTANSI POSITIF
Read more >>

Kamis, 23 Juni 2011

PENGERTIAN AKUN RIIL DAN KLARIFIKASI AKTIVA,KEWAJIBAN,EKUITAS

PENGERTIAN AKUN RIIL DAN KLARIFIKASI AKTIVA,KEWAJIBAN,EKUITAS
Akun Rill ( akun neraca ) adalah akun yang mencatat perubahan unsur neraca.Akun rill dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu Aktiva,Kewajiban,Ekuitas.

Aktiva (Assets) adalah semua hak yang dapat digunakan dalam Operasional perusahaan.
Akiva dapat diklarafikasikan ke dalam beberapa sub kelompok sebagai berikut:

* KAS (CASH)
Kas(Cash) adalah uang tunai yang disimpan di brankas atau di kantor ataupun simpanan di bank yang berbentuk giro atau simpanan lain yang dapat diambil setiap saat.

* Deposito Bank
Deposito Bank/deposito berjangka (Time deposit) adalah simpanan pada bank yang berbentuk deposite yang dapat diambil pada waktu-waktu tertentu misal : 1 bulan,3 bulan,6 bulan.

*Surat berharga
Surat berharga/efek (Marketable securities) adalah saham dan obligasi perusahaan lain yang yang memanfaatkan kelebihan uang kas (idle money)

*Piutang Usaha (Account Receivable)
adalah hak untuk menagih kepada pihak lain karena sebelumya perusahaan memberikan pinjaman atau menjual barang atau jasa secara kredit kepada pihak lain.

Kewajiban ( liability) atau sering kita sebut sebagai hutang adalah kewajiban yang harus kita bayar karena telah menikmati/menggunakan barang/jasa tersebut sebelumnya serta terdapat jangka waktu pengembaliannya.


Ekuitas (Modal) adalah seluruh total kekayaan bersih yang kita gunakan sebelum memulai usaha baik itu berupa aktiva tetap ( peralatan kantor,gedung dll) maupun aktiva lancar (kas).

PENGERTIAN AKUN RIIL DAN KLARIFIKASI AKTIVA,KEWAJIBAN,EKUITAS
Read more >>

Rabu, 22 Juni 2011

BIDANG PROFESI AKUNTANSI

BIDANG PROFESI AKUNTANSI
A. AKUNTAN PUBLIK ( PUBLIK ACCOUNTANT )

Adalah akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas/independen terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi lain,serta memberikan jasa kepada pihak-pihak yang memerlukan.

Tugas-tugas akuntan publik:

1. melakukan pemeriksaan ( auditing )
2. memberikan jasa perpajakan ( tax servise )
3. memberikan jasa konsultasi manajemen ( management advisory service )


B. AKUNTAN INTERN ( PRIVATE ACCOUNTANT )

Adalah akuntan yang bekerja di dalam perusahaan atau organisasi tertentu ( sabagai karyawan ).

1. menyusun sistem akuntansi
2. menyusun laporan keuangan yang ditunjukkan untuk pihak ekstern maupun intern perusahaan
3. menyusun anggaran
4. menangani masalah perpajakan
5. melakukan pemeriksaan intern.


C. AKUNTAN PEMERINTAH ( GOVERMENT ACCOUNTANT )

Adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintahan.


D. AKUNTAN PENDIDIKAN

Adalah akuntan yang bertugas ke dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar,menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian ilmiah dibidang akuntansi.

BIDANG PROFESI AKUNTANSI
Read more >>

Selasa, 21 Juni 2011

Perbedaan PSAK 50 dan IFRS 32 Penyajian : Kewajiban dan Ekuitas"

Perbedaan PSAK 50 dan IFRS 32 Penyajian : Kewajiban dan Ekuitas"
Dengan berkembang pesatnya instrumen keuangan, berkembang pula standar akuntansi kompleks dan perusahaan-perusahaan di Indonesia dituntut untuk segera mengimplementasikan, bank diwajibkan untuk mulai mengimplementasikannya dari 1 Januari 2010, sedangkan non-bank diwajibkan untuk mulai mengimplementasikannya dari tahun 2012.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 revisi 2006 mengenai Instrumen Keuangan “ Penyajian dan Pengungkapan” dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 revisi 2006 mengenai Instrumen Keuangan “Pengakuan dan Pengukuran” dimana PSAK 50 dan PSAK 55 tersebut akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2010. PSAK 50 dan 55 merupakan standar akuntansi mengacu pada International Accounting Standard (IAS) 39 mengenai Recognition and Measurement of Financial Instruments dan IAS 32 mengenai Presentation and Disclosures of Financial Instruments. PSAK 50 dan 55 diharapkan dapat mendorong proses harmonisasi penyusunan dan analisis laporan keuangan. Itu juga akan mendorong terciptanya market discipline.

International Financial Reporting Standard (IFRS) adalah Standar, Interpretasi dan Kerangka yang diadopsi oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar IFRS lebih dulu dikenal dengan nama International Accounting Standard (IAS). IAS diterbitkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh International Accounting Standard Comittee (IASC). Pada tanggal 1 April 2001, yang baru mengambil alih IASB dari IASC yang bertanggung jawab untuk menetapkan Standar Akuntansi Internasional. IFRS dianggap sebagai "berdasarkan prinsip" dalam standar tersebut mereka menetapkan aturan-aturan yang luas. Standar Pelaporan Keuangan Internasional terdiri dari:
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) - standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001
Standar Akuntansi Internasional (IAS) - standar yang dikeluarkan sebelum 2001

Interpretasi berasal dari International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) - yang dikeluarkan setelah 2001
Standing Interpretations Committee (SIC) - yang dikeluarkan sebelum 2001


PEMBAHASAN

Dengan diterbitkannya PSAK baru tahun 2007, jurang pemisah terdalam PSAK dengan IFRS (International Financial Reporting Standards) telah teratasi yaitu dengan diperbolehkannya penggunaan nilai wajar (fair value) dalam PSAK. Namun peraturan perpajakan belum mendukung hal ini dengan masih dikenakannya PPh final 10% atas keuntungan dari revaluasi aset. Ditambah lagi dengan kurangnya tenaga penilai di Indonesia yang jumlahnya cuma 2000an orang (anggota MAPI - Masyarakat Penilai Indonesia). Lalu penerapan audit berbasis resiko di Indonesia juga belum mencakup BUMN. PAdahal IFRS (international Accounting Standard Board) berkiblat pada COSO dalamstandar auditnya.
Dalam paper ini akan dibahas mengenai perbedaan antara PSAK 50 (revisi 2006) dengan IFRS 32 tentang penyajian kewajiban dan ekuitas menggunakan pendekatan studi komparatif untuk mengetahui apakah yang telah dilakukan Indonesia dalam usahanya menkonversi IFRS sebagai standar. Dalam istilah akuntansi, kewajiban adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Kewajiban adalah kebalikan dari aktiva yang merupakan sesuatu yang dimiliki. Contoh kewajiban adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.

Kewajiban dimasukkan dalam laporan neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1.Kewajiban Lancar - kewajiban yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (biasanya satu tahun). Biasanya terdiri dari hutang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dll), pendapatan ditangguhkan, bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dll.
2..Kewajiban Jangka Panjang - kewajiban yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun. Biasanya terdiri dari hutang jangka panjang, obligasi pensiun, dll.
Sedangkan ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Dari perbandingan yang kami lakukan antara PSAK 50 dengan IFRS 32 tidak terdapat terlalu banyak perbedaan. Pada PSAK 50 paragraf 12 hanya menggambarkan dua kondisi instrumen ekuitas, yaitu :
Ketika penerbit menerapkan definisi dalam paragraf 7 untuk menentukan apakah instrumen keuangan merupakan instrumen ekuitas dan bukan kewajiban keuangan maka instrumen tersebut merupakan instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) berikut terpenuhi :
(a)Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual :
(i)Untuk menyerahkan kas atau asset keuangan lain kepada entitas lain; atau
(ii)Untuk mempertukarkan asset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan penerbit;
(b)Jika instrumen tersebut akan atau mungkin di selesaikan dengan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan :
(i)Non-derivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi penerbitnya untuk menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; atau
(ii)Derivatif yang akan diselesaikan hanya dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau asset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Untuk tujuan ini, instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas tersebut tidak termasuk instrumen yang merupakan kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas tersebut di masa depan.
Kewajiban kontraktual, termasuk kewajiban yang berasal dari instrumen keuangan derivatif, yang akan atau dapat menyebabkan adanya penerimaan atau penyerahan instrumen ekuitas milik penerbit di masa depan, namun tidak memenuhi kondisi (a) dan (b) diatas, bukan merupakan instrumen ekuitas.
Namun pada IFRS 32 paragraf 16 instrumen ekuitas digambarkan dalam 6 poin penjabaran yang lebih rinci. Sedangkan pada paragraf yang lain tidak ditemukan perbedaan. Dalam paper ini kami akan memfokuskan apasajakah hal-hal yang melatarbelakangi adanya perbedaan mengenai 6 (enam) hal yang terdapat di dalam IFRS 32 tetapi tidak terdapat di PSAK 50.
Seperti halnya dunia bisnis pada umumnya, praktik-praktik akuntansi beserta
pengungkapan informasi finansial di perusahaan di berbagai negara dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya :
a. Sifat kepemilikan perusahaan
Kebutuhan akan pengungkapan informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih besar ditemui pada perusahaan-perusahaan yang dimiliki publik dibandingkan dengan pada perusahaan keluarga.
b. Aktivitas usaha
Sistem akuntansi dipengaruhi oleh jenis aktivitas usaha, misalnya agribisnis yang berbeda dengan manufaktur, atau perusahaan kecil yang berbeda dengan perusahaan multinasional.
c. Sumber pendanaan
Kebutuhan akan pengungkapan informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih besar ditemui pada perusahaan-perusahaan yang mendapatkan sumber pendanaan dari para pemegang saham eksternal dibandingkan dengan pada perusahaan dengan sumber pendanaan dari perbankan atau dari dana keluarga.
d. Sistem perpajakan
Negara-negara seperti Perancis dan Jerman menggunakan laporan keuangan perusahaan sebagai dasar penentuan utang pajak penghasilan, sedangkan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris menggunakan laporan keuangan yang telah disesuaikan dengan aturan perpajakan sebagai dasar penentuan utang pajak dan disampaikan terpisah dengan laporan keuangan untuk pemegang saham.
e. Eksistensi dan pentingnya profesi akuntan
Profesi akuntan yang lebih maju di negara-negara maju juga membuat sistem akuntansi yang dipakai lebih maju dibandingkan dengan di negara-negara yang masih menerapkan sistem akuntansi yang sentralistik dan seragam.
f. Pendidikan dan riset akuntansi
Pendidikan dan riset akuntansi yang baik kurang dijalankan di negara-negara yang sedang berkembang. Pengembangan profesi juga dipengaruhi oleh pendidikan dan riset akuntansi yang bermutu.
g. Sistem politik
Sistem politik yang dijalankan oleh suatu negara sangat berpengaruh pada sistem akuntansi yang dibuat untuk menggambarkan filosofi dan tujuan politik di negara tersebut, seperti halnya pilihan atas perencanaan terpusat (central planning) atau swastanisasi (private enterprises).
h. Iklim sosial
Iklim sosial diartikan sebagai sikap atas penghargaan terhadap hak-hak pekerja dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut pada umumnya dipengaruhi atas sistem sosial tersebut.
i. Tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Perubahan struktur perekonomian dari agraris ke manufaktur akan menampilkan sisi lain dari sistem akuntansi, antara lain dengan mulai diperhitungkannya depresiasi mesin. Industri jasa juga memunculkan pertimbangan atas pencatatan aktiva tak berwujud seperti merek, goodwill dan sumber daya manusia.
j. Tingkat inflasi
Timbulnya hyperinflation di beberapa negara di kawasan Amerika Selatan membuat adanya pemikiran untuk menggunakan pendekatan lain sebagai alternatif dari pendekatan historical cost.
k. Sistem perundang-undangan
Di negara-negara seperti Perancis dan Jerman yang menggunakan civil codes, aturan-aturan akuntansi yang dipakai cenderung rinci dan komprehensif, berbeda dengan Amerika Serikat dan Inggris yang menggunakan common law.
l. Aturan-aturan akuntansi
Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar dan aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-negara yang telah memasukkan aturan-aturan profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika Serikat.


Perbedaan PSAK 50 dan IFRS 32 Penyajian : Kewajiban dan Ekuitas"
Read more >>

Senin, 20 Juni 2011

Pro Kontra Fair Value, Kebaikan dan Keburukan Fair Value Sebagai Dasar Pengukuran Aset

Pro Kontra Fair Value, Kebaikan dan Keburukan Fair Value Sebagai Dasar Pengukuran Aset
International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah sebuah standar yang kerangka dan interprestasinya diadopsi oleh Accounting Standards Board (IASB). Banyak standar membentuk bagian dari IFRS yang dikenal lebih dahulu, yaitu International Accounting Standards (IAS) yang diterbitkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh International Accounting Standards Committee (IASC). Dan pada tanggal 1 April 2001 diambil alih tanggung jawabnya oleh IASB untuk menetapkan Standar Akuntansi Internasional. Yang kemudian IASB terus mengembangkan standar menyebut standar IFRS baru.
IFRS dianggap sebagai "prinsip-prinsip berdasarkan" peraturan luas terdiri dari:
1. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) - standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001.
2. Standar Akuntansi Internasional (IAS) - standar yang diterbitkan sebelum 2001.
3. Interpretasi berasal dari interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional Komite (IFRIC) - yang diterbitkan setelah tahun 2001.
4. Berdiri Interpretasi Committee (SIC) - yang diterbitkan sebelum 2001.
5. Kerangka Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan.
IFRS digunakan di banyak bagian dunia, termasuk Uni Eropa, Hong Kong, Australia, Malaysia, Pakistan, negara-negara GCC, Rusia, Afrika Selatan, Singapura, dan Turki. Sejak 27 Agustus 2008, lebih dari 113 negara di seluruh dunia, termasuk seluruh Eropa, saat ini membutuhkan atau mengizinkan pelaporan berdasarkan IFRS. Sekitar 85 negara-negara membutuhkan IFRS pelaporan untuk semua, perusahaan domestik yang terdaftar. Sedangkan di Indonesia sendiri baru akan diadopsi mulai tahun 2012 mendatang.
Dan dengan diadopsinya IFRS secara penuh, maka laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi yang signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Namun perubahan tersebut tentu akan memberikan efek di berbagai bidang, terutama dari segi pendidikan dan bisnis. Salah satunya adalah, banyak menggunakan fair value accounting dalam dunia pendidikan dan dalam dunia bisnis akan menyebabkan smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunaan balance sheet approach dan fair value. Oleh karena itu, maka kelompok kami akan membahas tentang “Pro Kontra Fair Value, Kebaikan dan Keburukan Fair Value Sebagai Dasar Pengukuran Aset”.



PEMBAHASAN

A. Pengertian Fair Value
a. Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham (knowledgeable) dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction). (PSAK no 10).
b. The fair value of an asset is the amount at which that asset could be bought or sold in a current transaction between willing parties, other than in a liquidation. On the other side of the balance sheet, the fair value of a liability is the amount at which that liability could be incurred or settled in a current transaction between willing parties, other than in a liquidation.
If available, a quoted market price in an active market is the best evidence of fair value and should be used as the basis for the measurement. If a quoted market price is not available, preparers should make an estimate of fair value using the best information available in the circumstances. In many circumstances, quoted market prices are unavailable. As a result, difficulties occur when making estimates of fair value. (GAAP)
c. Fair value sebagai tingkat harga dimana aset dapat ditukar pada transaksi sekarang di antara pihak-pihak yang mengetahui dan bersedia. Untuk hutang, fair value diartikan sebagai jumlah yang akan dibayarkan untuk mentransfer kewajiban kepada debitor baru. (FASB).
d. A price paid by a buyer who knows the value of what he or she is buying, to a seller who also knows the value of what is being sold, i.e., neither is cheating the other”. Atau “A method of valuing the assets and liabilities of a business based on the amount for which they could be sold to independent parties at the time of valuation family company”. (Dictionary of Accounting)
e. Fair value is defined in terms of a price agreed by a willing buyer and a willing seller in an arm’s length transaction.(International Accounting Standar).

B. Perdebatan Mengenai Fair Value
Fair value ditetapkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) sebagai dasar untuk mengukur aset. Dengan diperkenalkannya International Financial Reporting Standard (IFRS) di berbagai belahan dunia, penggunaan metode fair value secara benar menjadi sangat penting. Akan tetapi, jika kekuatan ekonomi terbesar di dunia tidak termasuk di dalamnya (Amerika Serikat), maka tidak dapat benar-benar disebut seluruh dunia. Amerika Serikat tidak mengadopsi IFRS, akan tetapi mereka mempunyai standar akuntansi sendiri yang disusun oleh Financial Accounting Standard Board (FASB). FASB tidak mengakui fair value sebagai dasar untuk mengukur aset, mereka mencatat aset dengan dasar biaya historis (historic cost). Meskipun demikian, FASB dan IASB bekerja sama untuk berusaha mengharmonisasikan standar akuntansi masing-masing. Pertanyaan mengenai bagaimana aset seharusnya diakui di neraca merupakan salah satu isu penting yang harus dicari solusinya. Untuk itu baik IASB maupun FASB melakukan pengujian secara seksama terhadap fair value, tentang arti dari fair value dan bagaimana seharusnya diaplikasikan. Sementara itu FASB secara serentak melakukan investigasi sendiri terhadap fair value dan telah menerbitkan sebuah exposure draft.
Seiring perkembangan zaman, ternyata penggunaan historical cost tidak lagi relevan karena kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan telah terhambat oleh tantangan yang serius. Dan banyak orang yang berpendapat dan yakin bahwa standard akuntansi yang menggunakan historical cost memainkan peranan penting sebagai penyebab kerusakan perekonomian, terutama lembaga simpan pinjam tahun 1980an dan masalah perbankan 1990an. Karena pada waktu itu banyak laporan keuangan yang tidak mengungkapkan kerugian segera pada saat terjadi. Sehingga terdapat kesepakatan bahwa standard akuntansi yang ada perlu diperbaiki untuk memastikan bahwa laporan keuangan bermanfaat, relevan, dan terpercaya. Dan dibuatlah laporan keuangan berbasis Fair Value
Ada banyak diskusi dalam beberapa waktu terakhir mengenai peran akuntansi dalam penurunan ekonomi baru-baru ini. Sejak krisis keuangan dimulai, dan perdebatan tentang akuntansi nilai wajar semakin intensif. Bank-bank dan pihak-pihak lain berpendapat bahwa akuntansi nilai wajar bertanggung jawab atas kelemahan dan ketidakstabilan yang mereka alami, sedangkan akuntan dan pengacara investor berpendapat bahwa kebenaran (fakta tentang aset milik bank-bank) adalah apa yang akhirnya menyebabkan masalah mereka.
Pada tahun 1938, Presiden Franklin D. Roosevelt menghapuskan akuntansi MTM; Milton Friedman menuduh akuntansi MTM sebagai sumber utama yang menyebabkan melemahnya modal yang menyebabkan bank-bank dilikuidasi dalam “Great Depression” (Berry 2008). Pertanyaan berikutnya adalah apakah fair value memainkan peran dalam krisis keuangan baru-baru ini?
Untuk memahami implikasi dari fair value, kita harus mulai dengan pentingnya akuntansi terhadap sistem ekonomi kita. Pusat kapitalisme adalah identifikasi harga dan perhitungan laba rugi. Penilaian paling penting yang dibuat oleh manajer adalah apakan keputusan mereka menghasi paling penting yang dibuat oleh manajer adalah apakan keputusan mereka menghasilkan keuntungan (laba) atau kerugian. Apalagi, investor, kreditor, dan partner bisnis menggunakan data akuntansi untuk membuat keputusan untuk alokasi investasi, memperpanjang kredit, dan mengevaluasi kerja sama.
Menggunakan akuntansi mark-to-market akan berakibat perubahan yang terus-menerus pada laporan keuangan perusahaan ketika nilai aset mengalami kenaikan dan penurunan serta laba dan rugi yang dicatat. Hal ini membuat semakin sulit untuk memastikan apakah laba dan rugi diakibatkan oleh keputusan bisnis yang dibuat manajemen atau oleh perubahan yang terjadi di pasar.
Masalah lain muncul saat akan mengubah nilai aset berdasarkan harga pasar. Siapa yang menentukan harga pasar? Ini mungkin pertanyaan yang mendasar, misalnya bagaimana menentukan harga pasar dari hutang obligasi yang dijamin.
Kubu yang menentang akuntansi berdasarkan nilai pasar menggunakan argumentasi bahwa market value accounting kurang dapat dipercaya dan menjadi halangan utama dalam penerapannya dan kukuh menganggap model historical cost lebih unggul sebab lebih dapat dipercayai (tingkat reliabilitas-nya lebih tinggi). Mereka ngotot bahwa subjectivity estimasi nilai wajar aktiva (fair value asset) dan liabilities tanpa pasar yang likuid membuat laporan keuangan menjadi tidak dapat dipercaya. Tetapi ada juga sebagian orang beranggapan bahwa subjectivity selalu menjadi bagian dari akuntansi dan masalah pengukuran dalam melaporkan informasi keuangannya berdasarkan nilai pasar berhasil diterapkan perusahaan, juga ketika penggabungan usaha dengan metode pembelian. Kemungkinan terbaik estimasi konsep relevan adalah bahwa penggunaan estimasi lebih baik ketimbang menggunakan ukuran yang tidak relevan. Masalah yang selalu ada yang tidak dapat dihindari adalah bahwa model akuntansi berdasarkan historical cost tidak mengakui adanya perubahan nilai bersifat ekonomis,;dan cenderung membiarkan perusahaan memilih sendiri apakah dan kapan mengakui adanya perubahan tersebut. Ini mendorong adanya bias dalam pemilihan apa yang dilaporkan, dan memperburuk kompromi
Akan tetapi, hal yang cukup menarik adalah bahwa angka-angka yang dilaporkan dengan sistem akuntansi berdasarkan nilai pasar mempunyai korelasi sangat kuat dengan harga saham, dan memberi petunjuk bahwa nilai berdasarkan pasar lebih baik (lebih terpercaya) dari pada nilai berdasarkan historical cost seperti di AS. Akan tetapi, meskipun mempunyai keunggulan, sistem market value accounting berpotensi rentan terhadap manipulasi dan kesalahan estimasi, tidak ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa angka-angka nilai berdasarkan pasar dikelola untuk menghindari peraturan yang membatasi permodalan. Dapat disimpulkan bahwa, pada akhirnya, penggunaan market value accounting akan memberikan dukungan berharga kepada lembaga-lembaga keuangan.
Arthur Wyatt, Chairman International Accounting Standards Committee pada Accounting Horizon (March 1991) mengemukakan beberapa kelemahan standard akuntansi yang ada selama ini. Dia mengingatkan bahwa mengaitkan investasi dengan pasar adalah bersumber dari perdebatan kalangan akademik yang akhirnya berubah menjadi masalah penting yang harus dipraktekan. Salah satu komentar dari kalangan akademika adalah mengatakan bahwa standard akuntansi yang ada secara artificial dapat menaikkan capital (modal), dan pihak-pihak yang menggunakan market value accounting akan mendorong “artificial volatility” dan menduga bahwa pola pendapatan yang dilaporkan perusahaan yang relatif smooth selama kurang lebih 50 tahun mungkin benar-benar artifisial. Bapak Wyatt menjelaskan bahwa terlalu banyak orang percaya pada angka-angka akuntansi seolah-olah angka tersebut mencerminkan realitas ekonomi, padahal sebenarnya, akibat penggunaan model historical cost, akuntansi semakin menjauh dari kenyataan ekonomi. Beliau mengingatkan dan berkepentingan dengan masalah bahwa akuntansi berdasarkan historical cost, pengakuan kerugian dapat ditunda hampir tanpa batas dan mengemukakan argumentasinya bahwa model historical cost dapat mendorong kebijakan manajemen investasi yang tidak baik, menjual saham yang menguntungkan dan menahan saham yang merugikan.

C. Kebaikan Menggunakan Fair Value
a. Relevance. Banyak orang percaya bahwa standard akuntansi historical cost telah banyak kehilangan relevansinya karena kegagalannya mengukur realitas ekonomi. Hampir semua orang setuju bahwa peristiwa ekonomi---yaitu, kejadian yang mengubah waktu kapan arus kas diterima dan jumlahnya yang akan datang – harus tercermin (terungkap) dalam laporan keuangan lembaga. Akan tetapi, seringkali model historical cost hanya mengukur transaksi sudah selesai dan gagal mengakui adanya perubahan nilai riil lain yang dapat terjadi.
b. Reliability. Masalah yang selalu ada yang tidak dapat dihindari adalah bahwa model akuntansi berdasarkan historical cost tidak mengakui adanya perubahan nilai bersifat ekonomis, dan cenderung membiarkan perusahaan memilih sendiri apakah dan kapan mengakui adanya perubahan tersebut. Ini mendorong adanya bias dalam pemilihan apa yang dilaporkan, dan memperburuk kompromi kenetralan dan dipercayainya informasi keuangan.

D. Keburukan Menggunakan Fair Value
a. Fair value berusaha menyediakan informasi yang transparan dengan menilai aset pada tingkat harga yang dihasilkan jika segera dilikuidasi-sehingga sangat sensitif terhadap pasar.
b. Akuntansi fair value bekerja melalui akuntansi mark-to-market (MTM), yaitu aset dicantumkan pada harga pasar mereka jika diperdagangkan secara terbuka. Menggunakan akuntansi mark-to-market akan berakibat perubahan yang terus-menerus pada laporan keuangan perusahaan ketika nilai aset mengalami kenaikan dan penurunan serta laba dan rugi yang dicatat. Hal ini membuat semakin sulit untuk memastikan apakah laba dan rugi diakibatkan oleh keputusan bisnis yang dibuat manajemen atau oleh perubahan yang terjadi di pasar.
c. Volatility. Lembaga keuangan mengatakan bahwa mereka takut akuntansi berdasarkan pasar akan menyebabkan volatility kinerja lembaga (karena semakin mudahnya nilai item-item aktiva dan pasiva berfluktuasi). Walaupun sebenarnya lembaga keuangan yang senantiasa mengelola bahaya yang mengancam asset dan liability hanya sedikit takut dengan market value accounting. Laporan keuangan lembaga keuangan yang kurang efektif dalam mengelola risiko akan tercermin pada volatility yang selalu ada dalam setiap usahanya. Para investor dan kreditur akan memiliki informasi yang lebih berguna dan relevan dalam membedakan risiko antar perusahaan, ketika mengambil keputusan investasi dan keputusan pemberian kredit (jika menggunakan MVA).

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pihak yang mendukung dan menentang fair value. Karena banyak masalah akuntansi yang dapat dipecahkan dengan menggunakan fair value sebagai dasar pengukuran asset dan liability yang diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan karena relevance dan reabilitynya, pengawas lembaga keuangan dari waktu ke waktu secara terus menerus meningkatkan penerapan konsep fair value. Tetapi fair value juga sangat sensitif terhadap pasar sehingga akan semakin sulit untuk memastikan apakah laba dan rugi diakibatkan oleh keputusan bisnis yang dibuat manajemen atau oleh perubahan yang terjadi di pasar, termasuk volatility kinerja lembaga karena semakin mudahnya nilai item-item asset dan liability berfluktuasi.

Pro Kontra Fair Value, Kebaikan dan Keburukan Fair Value Sebagai Dasar Pengukuran Aset
Read more >>

Minggu, 19 Juni 2011

Penyusunan Standar akuntansi di USA

Penyusunan Standar akuntansi di USA
Penyusunan standar akuntansi (GAAP) ini adalah wewenang dari Financial Accounting Foundation (FAF) yang mempunyai dua buah dewan sebagai berikut:
1. Govermental Accounting Standard Board (GASB) yang didirikan tahun 1984
2. Financial Accounting Standard Board (FASB) yang didirikan tahun 1973
3. Penyusun Standar Akuntansi di USA

Adapun pihak yang ikut serta menyusun standar akuntansi di Amerika adalah :
1. Kantor Akuntan Bersar yang dikenal dengan “Big 8”

2. American Institue of Certified Public Accountants (AICPA) – Akuntan Publik

3. Financial Accounting Standard Board (FASB) – Lembaga Penyusun Standar
Akuntansi

4. Governmental Accounting Standard Board (GASB) – Lembaga Penyusun
Standar Akuntansi Untuk Pemerintah

5. Securities and Exchange Commission (SEC ) – Badan Pengawasan Pasar
Modal
6. American Accounting Association (AAA) – Organisasi Akademisi

7. Financial Executives Instiute (FEI) – Para eksekutif Keuangan

8. The Institute of Management Accounting yang dahulu namanya National
Association of Accountant (NAA) – Organisasi Akuntan Management
9. Dan lain-lain

4. Penyusunan metode Standar Akuntansi di Amerika Serikat (AS)

Dalam Penyusunan standar akuntansi keuangan AS sangat berpegang pada kerangka teoritis konseptual yang ditetapkan oleh FASB sebagai berikut:
1. Tujuan pelaporan keuangan oleh Perusahaan yang bertujuan mencari laba
yang diterbitkan November 1978

2. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi yang diterbitkan Mei 1980
kemudian direvisi dengan Statement Nomor 6, Desember 1980

3. Tujuan pelaporan Keuangan Organisasi Nonprofit diterbitkan Desember 1980

4. Pengakuan dan Pengukuran Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis
diterbitkan Desember 1984

5. Elemen-Elemen Laporan Keuangan yang diterbitkan pada Desember 1985

FASB mempunyai tujuh anggota Full time yaitu, 3 orang berasal dari Praktisi akuntansi professional (CPA), 2 Orang dari Industri dan masing-masing satu dari akademi dan pemerintah.

Fungsi FASB dijelaskan secara jelas dalam Mission Statementnya, yakni untuk membentuk dan mengembangkan standar-standar akuntansi dan pelaporan keuangan sebagai pedoman dan pendidikan bagi publik, termasuk penerbit laporan keuangan, auditor, dan pemakai laporan keuangan.

Sampai tahun 1990, FASB telah mengeluarkan 106 SAFS. Topik-topik yang pentingnya meliputi:
No. SAFS Tahun
2 Akuntansi Biaya Litbang 1974

5 Akuntansi Kontijensi 1975

14 Akuntansi Bagi Segmen-segmen Perusahaan Bisnis 1976

52 Transaksi Valuta Asing 1981

89 Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga (Pengganti no.33) 1986

106 Akuntansi Pemberi Kerja Bagi Manfaat-Manfaat 1990

Pasca kerja Selain Pensiun

Organisasi yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan penyusunan berbagai standar akuntansi di AS adalah SEC

Pengukuran Akuntansi di Amerika Serikat
Konsep pengukuran akuntansi yang dianut oleh kebanyakan perusahaan-perusahaan di Amerika adalah menggunakan pengukuran biaya historis. Pengukuran berbasis akrual dan aturan pengakuan transaksi sangat tergantung pada konsep pencocokan (matching concept).Salah satu yang unik bagi USA adalah jika metode LIFO digunakan bagi tujuan pajak federal, juga harus digunakan tujuan laporan keuangan. Jika “cadangan” LIFO material, harus diberi catatan atas laporan keuangan. Upward valuation dari asset-aset jangka panjang tidak boleh diestimasi untuk kegunaan ekonomis dengan menentukan lamanya periode depresiasi dan amortisasi.
Ekuitas pemilik berdasarkan kontribusi modal dan laba ditahan yaitu semua laba/rugi sejak perusahaan didirikan, dikurangi distribusi dividen atau penarikan oleh pemilik dan prior period adjustment. Distribusi saham kepemilikan diukur pada nilai pasar saham pada saat distribusi yang merupakan aturan mengikat bagi perusahaan.
Mengenai efek perubahan harga, APB merekomendasikan penyajian sesuai tingkat harga umum (tahun 1969), SEC mewajibkan perusahaan-perusahaan melampirkan data current-cost tertentu sebagai pelengkap( tahun 1976 ), kemudian FASB mengeluarkan SFAS No.33 yang isinya Mewajibkan sekitar 1000 perusahaan bersar USA melaporkan efek perubahan harga, yang kemudian peraturan ini dibekukan dikarenkan Menyebabkan pengukuran efek peubahan tingkat harga tidak lagi dilaporkan ke public sejak tahun 1985.
Krisis industry simpan-pinjam selama decade 1980-an terdapat berbagai usulan terutama SEC yang mendesak pemakaian pengukuran mark to market bagi asset yang disimpan dalam portofolio bank, karena selama masa resesi atau depresi akan mengurangi nilai asset jangka panjang tertentu.

Perkembangan Pihak yang Menyusun Standar Akuntansi
Dalam proses perumusan standar akuntansi, Belkaoui (1985) memberikan tiga fase berikut:

1. Fase Peranan Manajemen (1900-1933)

Dalam fase ini manajemen dianggap memiliki peranan yang besar dalam merumuskan standar akuntansi. Peranan ini muncul sebagai akibat dari bertambahnya investor (pemilik perusahaan) dan perananya yang besar dalam perkembangan perusahaan setelah tahun 1900. Pemisahan fungsi antara pemilik dan manajemen menimbulkan kekuasaan besar di tangan manajemen dalam mengontrol perusahaan sekaligus menyajikan laporan keuangan sehingga standar akuntansi yang muncul berasal dari manajemen.Jika situasi manajemen mempengaruhi penyusunan standar akuntansi terjadi keadaan sebagai berikut (Belkaoui 1985):

a. Banyak teknik/standar akutansi lemah dari dari segi teoritis, metode
pemecahan masalah akuntansi adalah pragmatis bukan didasarkan pada
teori.
b. Fokus perhatian manajemen adalah hanya keinginan untuk menentukan Laba
Kena Pajak dan upaya mengurangi beban pajak.
c. Teori akuntansi yang dianut selalu dilatarbelakangi oleh konsep Smooth
Earnings (Penetapan laba yang disesuaikan dengan keinginan kepentingan
penyusun Laporan keuangan).

d. Masalah-masalah yang rumit selalu dihindarkan dan muncullah pemecahan
masalah yang dimudahkan (Expediency)

e. Beberapa perusahaan yang berbeda menerapkan tenik yang berlainan untuk
satu masalah yang sama.

2. Fase Peranan Profesi (1933-1973)

Pada fase ini perumusan standar akuntansi didominasi oelh profesi. Pada periode organisasi tumbuh dan berkembang dengan pesat. Pada fase ini pulalah keluar Securities Acts, yaitu peraturan tentang modal pada tahun 1933 dan 1934 yang merupakan bentuk campur tangan pemerintah dalam akuntansi. AICPA pada tahun 1938-1959 menerbitkan Accounting Research Bulletins dan 1959-1973 diterbitkan APB Opinions, demikian juga AAA sebagai organisasi melakukan penilitian dan penerbitan tentang kerangka teori akuntansi. Pada periode ini organisasi profesi memiliki peranan yang dominan dan perumusan standar akuntansi.

Dominasi profesi ini juga memberikan dampak sebagai berikut.
a. Asosiasi dan organisasi-organisasi profesi belum yakin terhadap kerangka
teori akuntansi yang sudah ada.

b. Kekuatan atau otoritasnya tidak jelas.

c. Adanya beberapa alternative menimbulkan timbulnya Flexitabilitas dalam
menerapkan standar akuntansi

3. Fase Politisi (1973-Sekarang)

Kelemahan yang terdapat pada fase peranan manajemen dan fase profesi menimbulkan kecenderungan pada metode yang lebih condong deduktif dan politisasi ( keikutsertaan pemerintah ) dalam penyusunan standar akuntansi. Pada fase ini lahir lah FASB yang merupakan unsur dari peleburan Praktisi, Bisnis, Akademi, dan lembaga Formal.

Di USA sendiri masalah akuntansi sudah pernah menjadi agenda kongres yang dikenal dengan Metcalf Report yang berjudul The Accounting Establishment. Laporan ini menuduh kantor akuntan yang tergabung dalam “Big 8” melakukan monopoli terhadap audit perusahaan-perusahaan besar dan proses penyusunan standar akuntansi.

Penyusun Standar Akuntansi di Indonesia
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang juga merupakan badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di Indonesia. Pengembangan standar akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini pengembangan standar akuntansi ini dilakukan secara terus menerus, pada tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur GAAP dan GAAS. Kemudian tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. Komite PAI telah bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan personel yang diperbaharui. Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI tahun 1994-1998 Nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK), kemudian pada kongres VIII, tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk masa bakti 1998-2000 dan diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.

Sejak IAI berdiri telah dihasilkan tiga standar akuntansi keuangan sebagai berikut:
1. Pada tahun 1973 untuk pertama kali IAI menerbitkan suatu buku Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI) yang sebagian besar merupakan terjemahan buku
Paul Grady, Penerbitan ini dipicu oleh diaktifkannya pasar modal di Indonesia
pada tahun 1973.

2. Pada tahun 1984 buku Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 yang menggantikan
PAI 1973 diterbitkan. Komite PAI melakukan revisi secara mendasar terhadap
PAI 1973.

3 Pada Tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total PAI 1984 dan
sejak itu mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994.
Pengembangan Standar Akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka mengikuti
dan mengantisipasi perkembangan internasional. Banyak standar yang
dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar akuntansi internasional
yang dikeluarkan oleh IASC. PSAK ini tentu akan terus bertambah dan
revisi sesuai kebutuhan perkembangan bisnis dan profesi akuntansi.

Penyusunan Metode Standar Akuntansi di Inggris

Hanya ada dua standar akuntansi di UK, yaitu company act dan standar profesi akuntansi. Lima prinsip akuntansi dasar yang tercantum langsung dalam perundang-undangan adalah sebagai berikut:

1.Matching concept dan beban berdasarkan accrual basis.
2. Penilaian akun aktiva dan kewajiban individual secara terpisah dalam masing-
masing asset dan kewajiban.

3. Penerapan prinsip-prinsip konservatifme, terutama dalam pengakuan realisasi
laba dan semua kewajiban dan kerugian yang diketahui.
4. Kewajiban penerapan kebijakan-kebijakan akuntansi secara konsisten dari
tahun ke tahun.

5. Anggapan bahwa prinsip kelangsungan usaha dapat diterapkan pada entitas
yang bersangkutan.

Beberapa perbedaan standar akuntansi yang umum di AS dan UK adalah:
A. Di UK memunglinkan untuk menilai semua asset berdasarkan biaya historis,

current cost maupun campuran dari kedua system tersebut.
B. Revaluasi tanah dan bangunan berdasarkan harga pasar juga diperbolehkan.
C. Beban depresiasi dan amortisasi harus sesuai dengan basis pengukuran yang
digunakan untukaset yang bersangkutan.

D. Pengukuran persediaan, metode the lower of cost or net realizable value
digunakan secara luas.

E. Penilaian LIFO tidak diperbolehkan oleh SSAP No. 9 atau untuk tujuan pajak.

F. Merger dan oposisi diperlakukan secara unik.

G. Metode polling of interest jarang dipergunakan.

H.Goodwill hasil pembelian biasanya langsung dihapus.

Penyusunan Standar akuntansi di USA
Referensi:
Read more >>

Sabtu, 18 Juni 2011

PSAK 51

PSAK 51
Penerbitan ED PPSAK 10: Pencabutan PSAK 51 tentang Akuntansi Kuasi-Reorganisasi bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf dalam ED PPSAK 10 tersebut.
Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini hal-hal yang diharapkan masukannya:
1. Alasan pencabutan
Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi-Reorganisasi dilandasi pertimbangan adanya ketidaksesuaian prinsip pengaturan dalam PSAK 51 dengan PSAK lain.
- Aspek akuntansi. Konsep yang digunakan untuk kuasi-reorganisasi dalam PSAK 51 adalah fresh start accounting. Entitas yang memiliki saldo laba negatif atau defisit tetapi memiliki prospek baik di masa depan dapat melakukan kuasi-reorganisasi. Hal ini hanya dapat dilakukan ketika entitas memiliki keyakinan yang cukup bahwa setelah kuasi-reorganisasi entitas akan bisa mempertahankan kelangsungan usahanya (going concern) dan berkembang dengan baik. Pencatatan dampak kuasi-reorganisasi tersebut dalam laporan keuangan tanpa didasari terjadinya transaksi atau peristiwa akuntansi, atau kuasi-reorganisasi berdasarkan peristiwa buatan.
- Aspek hukum. Dari perspektif hukum, dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, perseroan terbatas tidak diperkenankan membagi dividen jika cadangan atau saldo laba untuk menutup kerugian di masa mendatang belum mencapai 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Kuasi-reorganisasi bisa menjadi salah satu cara untuk perseroan terbatas yang menghasilkan laba, tetapi tidak dapat menutup saldo laba negatif, untuk membagi dividen.
- Aspek ekonomi makro. Ketika terjadi krisis keuangan dan krisis ekonomi pada tahun akhir 1990-an banyak perusahaan Indonesia yang mengalami kerugian sangat besar sehingga mengakibatkan ekuitasnya menjadi negatif. Salah satu cara yang tidak memerlukan biaya besar untuk memulihkan kondisi tersebut dengan melakukan kuasi-reorganisasi. Hal vi Hak Cipta © 2010 Ikatan Akuntan Indonesia Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak Pencabutan PSAK51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi EDPPSAKNo. 10
ini disebabkan SAK saat itu belum menggunakan fair value accounting, tetapi menggunakan historical cost accounting, khususnya untuk aset tidak lancar seperti aset tetap dan properti investasi. Saat ini akuntansi untuk aset tetap dan properti investasi (lihat PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 13: Properti Investasi) memberikan pilihan untuk menggunakan fair value accounting, serta akan dilengkapi dengan akuntansi untuk ekonomi hiperinflasi.

PSAK 51
Referensi:
Read more >>

Jumat, 17 Juni 2011

Penerapan IFRS

IAS / IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Committee (IASC) / International Accounting Standard Board (IASB). Di Indonesia, laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam wajib disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan praktik akuntansi lainnya yang lazim berlaku di pasar modal. Selain itu, tanpa mengurangi ketentuan yang ada, Bapepam berwenang menetapkan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal. Dalam penyusunan PSAK, IAI mengacu pada IAS / IFRS dengan tetap mempertimbangkan faktor lingkungan usaha yang ada. Harmonisasi PSAK dengan IAS terus dilakukan dalam upaya untuk mendukung program harmonisasi yang diprakarsai IASB. Dalam hal pengembangan suatu standar akuntansi karena adanya tuntutan perkembangan dunia usaha di Indonesia yang belum diatur dalam IAS atau tidak dapat diadopsi untuk kondisi di Indonesia. Pengadopsian Internasional Financial Reporting Standards (IFRS) dibanyak negara, mengikuti pola yang berbeda tanpa memperlihatkan apakah negara tersebut mengikuti Code Law atau Anglo-Saxon Accounting. Untuk negara tertentu, seperti Inggris pengaruh IFRS tidak terlalu besar, namun untuk negara lain, akan terjadi perubahan yang sangat besar.
Adopsi penuh standar akuntansi internasional adalah mengadopsi standar akuntansi internasional secara penuh tanpa adanya perubahan-perubahan untuk diterapkan di suatu negara. Adopsi dan implementasi standar akuntansi internasional (IAS) yang sekarang menjadi International Financial Reporting Standard (IFRS) bukanlah suatu yang mudah, beberapa permasalahan akan dihadapi oleh tiap negara.
Konverjensi ke IFRS di Indonesia
Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK merencanakan tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS.
Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju konverjensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang dikeluarkan oleh IASB. Adapun posisi IFRS/IAS yang sudah diadopsi hingga saat ini dan akan diadopsi pada tahun 2009 dan 2010 adalah seperti yang tercantum dalam daftar- daftar berikut ini.
IFRS/IAS yang Telah Diadopsi ke dalam PSAK hingga 31 Desember 2008
1. IAS 2 Inventories
2. IAS 10 Events after balance sheet date
3. IAS 11 Construction contracts
4. IAS 16 Property, plant and equipment
5. IAS 17 Leases
6. IAS 18 Revenues
7. IAS 19 Employee benefits
8. IAS 23 Borrowing costs
9. IAS 32 Financial instruments: presentation
10. IAS 39 Financial instruments: recognition and measurement
11. IAS 40 Investment propert
Indonesia akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012 nanti,. Dengan mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Namun, perubahan tersebut tentu saja akan memberikan efek di berbagai bidang.
Dalam konteks Indonesia, konvergensi IFRS dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin daya saing nasional. Perubahan tata cara pelaporan keuangan dari Generally Accepted Accounting Principles (GAAP), PSAK, atau lainnya ke IFRS berdampak sangat luas. IFRS akan menjadi “kompetensi wajib-baru” bagi akuntan publik, penilai (appraiser), akuntan manajemen, regulator dan akuntan pendidik. Mampukah para pekerja accounting menghadapi perubahan yang secara terus-menerus akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar global terhadap informasi keuangan? Bagaimanakah persiapan Indonesia untuk IFRS ini?
Sejak 2004, profesi akuntan di Indonesia telah melakukan harmonisasi antara PSAK/Indonesian GAAP dan IFRS. Konvergensi IFRS diharapkan akan tercapai pada 2012. Walaupun IFRS masih belum diterapkan secara penuh saat ini, persiapan dan kesiapan untuk menyambutnya akan memberikan daya saing tersendiri untuk entitas bisnis di Indonesia.
Dengan kesiapan adopsi IFRS sebagai standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia akan siap dan mampu untuk bertransaksi, termasuk merger dan akuisisi (M&A), lintasnegara. Tercatat sejumlah akuisisi lintasnegara telah terjadi di Indonesia, misalnya akuisisi Philip Morris terhadap Sampoerna (Mei 2005), akuisisi Khazanah Bank terhadap Bank Lippo dan Bank Niaga (Agustus 2005), ataupun UOB terhadap Buana (Juli 2005). Sebagaimana yang dikatakan Thomas Friedman, “The World is Flat”, aktivitas M&A lintasnegara bukanlah hal yang tidak lazim. Karena IFRS dimaksudkan sebagai standar akuntansi tunggal global, kesiapan industri akuntansi Indonesia untuk mengadopsi IFRS akan menjadi daya saing di tingkat global. Inilah keuntungan dari mengadopsi IFRS.
Bagi pelaku bisnis pada umumnya, pertanyaan dan tantangan tradisionalnya: apakah implementasi IFRS membutuhkan biaya yang besar? Belum apa-apa, beberapa pihak sudah mengeluhkan besarnya investasi di bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang harus dipikul perusahaan untuk mengikuti persyaratan yang diharuskan. Jawaban untuk pertanyaan ini adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan biaya, energi dan waktu yang tidak ringan, tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih signifikan. Komitmen manajemen perusahaan Indonesia untuk mengadopsi IFRS merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di masa depan.
Pembahasan
Permasalahan yang dihadapi di antaranya adalah
1) masalah penerjemahan standar itu sendiri, IFRS yang diterbitkan dalam bahasa Inggris perlu diterjemahkan, sedangkan penerjemahan itu sendiri akan mengalami kesulitan di antaranya adanya ketidakkonsistenan dalam penggunaan kalimat bahasa Inggris, penggunaan istilah yang sama untuk menerangkan konsep yang berbeda, dan penggunaan istilah yang tidak terdapat padanannya dalam penerjemahan
2) ketidaksesuaian antara IFRS dengan hukum nasional, karena pada beberapa negara standar akuntansi termasuk sebagai bagian dalam hukum nasional, sehingga standar akuntansinya ditulis dalam bahasa hukum, dan di sisi lain IFRS tidak ditulis dalam bahasa hukum, sehingga harus diubah oleh Dewan Standar Akuntansi masing-masing negara,
Dampak konvergensi IFRS di Indonesia :
1. Perubahan mind stream dari rule-based ke principle-based
2. IFRS selalu berubah dan konsep yang digunakan dalam suatu IFRS dapat berbeda dengan IFRS lain.
3. Semakin meningkatnya ketergantungan ke profesi lain.
4. Perubahan text-book dari US GAPP ke IFRS.
5. Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global
6. Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar.
7. Disisi lain, kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harg fluktuatif.Penggunaan off balance sheet semakin terbatas

Penerapan IFRS
Referensi:
Read more >>

TUJUAN AKUNTANSI SYARIAH

TUJUAN AKUNTANSI SYARIAH
Menggagas akuntansi syariah yang ideal bukan hanya melakukan dekonstruksi akuntansi
Menggagas akuntansi syariah yang ideal juga bukan hanya melakukan rekonstruksi akuntansi syari’ah pragmatis
Menggagas akuntansi syariah yang ideal adalah melampaui (beyond) sekaligus melebihi (hyper) atas keduanya
Puncak akuntansi syariah yang ideal adalah pensucian (tazkiyah)
Itulah tujuan akuntansi syariah yang sebenarnya…

Tazkiyah menurut Mulawarman (2006a; 2006b; 2007a; 2007b; 2007c) secara harfiah adalah pensucian. Tazkiyah merupakan proses dinamis untuk mendorong individu dan masyarakat tumbuh melalui pensucian terus-menerus. Menurut Ahmad dalam Gambling dan Karim (1991; 33) pertumbuhan dan perubahan serta peningkatan manfaat materi dalam konsep Tazkiyah bukan hanya “berdampak”, tetapi “memiliki keutamaan”, pada keadilan sosial dan pengembangan spiritual yang lebih baik bagi umat. Tazkiyah mempunyai sifat menyeluruh dan mencakup aspek moral, rohani dan material yang terikat satu sama lainnya. Semuanya berorientasi pada optimasi cita-cita dan nilai kesejahteraan manusia dalam semua dimensi, baik dunia maupun akherat. Tazkiyah juga mencakup seluruh perubahan dan keseimbangan kuantitatif maupun kualitatif. Penjelasan lebih detil juga dapat dibaca dalam Mulawarman (2006a) Bab 4, 6,7,8,9,10.

Tazkiyah motivasi dan tujuan dalam akuntansi syariah menurut Mulawarman (2007a; 2007b) pada dasarnya dilakukan untuk melakukan pencerahan dan pembebasan dari hegemoni korporasi dan pemilik modal yang telah mengakar kuat dalam seluruh bangunan akuntansi (Mulawarman 2006a; Mulawarman 2006b). Tazkiyah tujuan akuntansi syariah harus diarahkan pada pemahaman Tawhid, yaitu pemahaman kepada sang Pencipta, Allah SWT. Dari titik sentral Tuhan, beranjak pada cinta manusia pada Tuhan-Alam-Manusia, berlanjut pada akuntabilitas, dan proses terakhir adalah pemahaman terhadap informasi, yaitu bentuk pencatatan untuk mencapai tujuan (Mulawarman 2007a; 2007b) .

Nilai-nilai Islam menurut Mulawarman (2006a; 2006b; 2007a; 2007b; 2007c) berdasarkan Tawhid merupakan nilai yang dianut setiap Muslim dalam keimanan dan penegasan atas Keesaan Allah. Keimanan dilanjutkan pada kepatuhan menjalankan syari’at sebagai penyerahan diri sebagai hamba Allah (‘abd Allah) (QS: 51:56; 36:61; 6:162). Setelah itu manusia harus terjun dalam hiruk pikuknya dunia sebagai Khalifatullah fil ardh (QS. 35:39). Untuk melaksanakan koeksistensi tujuan manusia tersebut Allah memberikan perangkat-perangkat hukum (syari’at) yang bersumber pada Al Qur’an dan As Sunnah. Manusia diberi kebebasan memilih bentuk-bentuk muamalah sesuai potensi dan kesempatan yang dimilikinya (Ibad, 2003). Dengan itu pula manusia menurut Mas‘udi (1995) tidak memiliki maqashid asy-syari’ah (tujuan syari’ah) lain kecuali kemaslahatan manusia dalam bentuk keadilan sosial.Berdasarkan kesejahteraan untuk semua itulah menurut Mulawarman (2007a; 2007b) kemudian konsep Tazkiyah menjadi konsep yang harus selalu hadir sebagai bagian dari ciri khas Islam. Usaha manusia memperoleh harta benda yang mencukupi kehidupannya merupakan jawaban terhadap panggilan dan tuntutan fitrah dan nafsunya yaitu cinta pada harta benda. Hal ini bukanlah penyimpangan dan bukan pula pengahalang untuk mencapai ridha Allah. Karena cinta harta merupakan fitrah sejak ia diciptakan namun manusia dalam memenuhi tuntutan nafsunya berkewajiban untuk menjaga batas-batas syari’at dan menggunakan cara yang disyari’atkan (lihat misalnya QS. 18: 46; 89: 20; 100: 8).Cinta harta lanjut Mulawarman (2007a; 2007; 2007c) harus diarahkan pada tiga hal. Pertama kecintaan harta sesuai maqashid asy-syari’ah untuk merealisasikan kemashlahatan dunia dan alam semesta sekaligus. Kedua, tugas (Khalifatullah fil ardh) dan pengabdiannya (abd’ Allah). Ketiga, fitrah kemanusiaan lainnya yang berlawanan dengan kecintaan harta yaitu kedermawanan. Ketiga hal itu hanya dapat terlaksana dengan jalan niat dan penyucian (tazkiyah) secara terus menerus .

Tujuan akuntansi syariah tegas Mulawarman (2007a; 2007b) dengan demikian adalah merealisasikan kecintaan utama kepada Allah SWT, dengan melaksanakan akuntabilitas ketundukan dan kreativitas, atas transaksi-transaksi, kejadian-kejadian ekonomi serta proses produksi dalam organisasi, yang penyampaian informasinya bersifat material, batin maupun spiritual, sesuai nilai-nilai Islam dan tujuan syariah.

Read more >>

RISET YANG MENDUKUNG dan MENGKRITIK TEORI AKUNTANSI POSITIF

RISET YANG MENDUKUNG TEORI AKUNTANSI POSITIF
Banyak iieriset yang telah membuktikan ketiga hipotesis yang dikemukakan oleh
Watt & Zimmerman , adapun periset-periset tersebut adalah Scott (2000):
a. Healy,1985 dengan hipotesis perencanaan bonus, yang menghasilkan bukti
para manajer yang mendasarkan bonusnya pada income netto dilaporkan
secara sistematis menggunakan kebijakan akuntansi accrual untuk pelaporan
pendapatannya sehingga dapat memaksimalkan bonus.
b. Sweeney,1994 dengan hipotesis perjanjian hutang, dihasilkan bukti bahwa
perusahaan sering melanggar perjanjian hutang dalam bentuk pemeliharaan
modal kerja dan ekuitas pemegang saham.
c. Jones,1991 mengkaji perubahan perusahaan untuk menurunkan income
netto yang dilaporkan untuk keringanan impor. Pemberian keringan impor
pada perusahaan tidak adil karena dipengaruhi oleh kompetisi asing, sebagian
merupakan keputusan politik..
d. Lev (1979) dalam hipotesis bonus — debt convenant adanya kecenderungan
manajer menjadi opportunistik dengan menyelamatkan bonus dan
mengabaikan perubahan debt convenant ketika effisiensi pasar yang
diharapkan bereaksi negatif.
RISET YANG MENGKRITIK TEORI AKUNTANSI POSITIF
Sejak tahun 1982 banyak artikel yang mengkritik dan mengevaluasi teori akuntansi
positif yang telah dipublikasikan. Dalam hal ini para kritikus biasanya dikelompokkan menjadi
tiga kelompok, yaitu (Lawrence A B,1992):
1. Kritik tentang teknik atau metode penelitian.
Dalam hal ini dinyatakan bahwa tulisan tentang akuntansi positif yang sudah disurvey
gagal untuk mendiskripsikan model dari multi person/manusia secara keseluruhan sama
untuk multi period/masa secara keseluruhan dan lemah dalam kedua strategi, yaitu :
dalam pertimbangan dan pendekatan teori yang mungkin berguna dalam perkembangan
teori formal.
Jurnal Akuntansi & Auditing 89
Volume 01/ No. 01/ Nopember 2004
Masalah utama dengan semua kritik pada metodologi berdasarkan ilmu pengetahuan
ekonomi adalah penggunaan ilmu-ilmu ekonomi neoklasik sebagai basis utama untuk
memahami teori akuntansi. Para ekonom telah lama mengetahui bahwa mudah bagi para
pembuat keputusan untuk menggunakan harga-harga keseimbangan tetapi hanya jika ada
alasan yang bagus untuk menganggap bahwa semua pasar adalah dalam keseimbangan.
Pertanyaan yang terbuka adalah apakah maksudny a menggunakan harga-harga
keseimbangan ketika tidak ada alasan yang mencukupi untuk menganggap bahwa semua
pasar jelas. Kritik yang ada adalah bahwa pengujian pasar menyebabkan mereka hanya
mempunyai pengaruh yang sedikit dalam riset akuntansi.
2. Kritik tentang filosofi lebih banyak didasarkan pada penekanan bahwa Watts & Zimmerman
memberi batasan positif/normatif. Watts & Zimmerman tidak bersandar pada filsafat
argumen-argumen ilmu pengetahuan lainnya dalam tulisan pertama mereka untuk
mendukung metodologi yang sedang mereka kembangkan. Watt & Zimmerman
menganggap bahwa social world dan strukturnya dapat dipandang secara terpisah dari
individu yang dipelajarinya, hal ini tidak obyektif karena tidak mungkin peneliti terpisah
dari obyek yang diteliti. Penelitian oleh Watt & Zimmerman sama dengan penelitian Chicago
School Economist George Stigler dan Gary Becker (1977). Para peneliti menjelaskan
fenomena konsekuensi dari memaksimumkan utility atau profit tidak langsung atau
memaksimumkan kekayaan. Sementara mungkin dianggap sesuai/pantas oleh ekonom
neoklasik yang beranggapan bahwa semua orang adalah pemaksimasi, juga sama
pentingnya untuk mengakui adanya keberatan-keberatan terhadap asumsi seperti itu.
Herbert Simon (1959, 1979) punya catatan yang panjang bahwa dalam banyak keadaanl
situasi, dimana para pembuat keputusan tertarik pada pencapaian suatu tingkat kepuasan
akan kegunaan/utilitas yang ditargetkan. Biaya untuk melakukan perbaikan terhadap proses
untuk dapat benar-benar mencapai hasil yang maksimum secara analitis mungkin akan
terlalu besar. Ketika seseorang memperdebatkan lebih jauh dalam menyokong upaya
maksimasi kegunaan/utilitas yang diharapkan, maka keadaan bertambah buruk.
Watts dan Zimmerman telah dapat menggeser pertanyaan-pertanyaan penelitian pada
daerah/domain dimana ilmu ekonomi neoklasik sepertinya akan lebih cocok/sesuai dengan
adanya situasi-situasi pi I ihan statis yang dihadapi para manajer dan praktisi akuntan yang
harus dapat memutuskan prosedur mana yang akan digunakan.
3. Kritik tentang penelitian akuntansi yang didasarkan ekonomi.
a. Metodologinya individu, digambarkan bahwa setiap fenomena sosial sebagai
konsekuensi pembuatan keputusan oleh individu. Singkatnya individu membuat keputusan
tetapi tidak melaksanakan. Ketika komite menyusun standar, direktur membuat keputusan,
metodologi individu mengatakan bahwa itu keputusan group dengan penjelasan keputusan
yang dibuat oleh masing-masing anggota dalam komite. Para ekonom telah lama menyadari
bahwa adalah hal yang mudah (dan secara logis konsisten) bagi seorang pembuat
keputusan untuk menggunakan tingkat harga-harga keseimbangan (equilibrium) tetapi
hanya jika tersedia alasan yang bagus yang menganggap bahwa seluruh pasar berada
pada kondisi keseimbangan. Ketika terjadi kontradiksi logis pada tingkat yang rendah
dimana suatu pasar tidak bebas, permintaan menjadi tidak sama/sebanding dengan 90 I PENDEKATAN DAN KRITIK TEORI AKUNTANSI POSITIF
Oleh : Indira Januarli
penawaran pada harga yang berlaku. Penggunaan harga ketidakseimbangan
(disequilibrium) seperti itu akan membawa pada kesukaran-kesukaran matematis karena
tidak semua pembeli (demanders) melakukan maksimisasi atau tidak semua pensuplai
(suppliers) melakukan maksimisasi. Karena anggapan akan adanya maksimisasi universal
menjadi inti pokok metodologi dart Watts & Zimmerman, maka tidak dimungkinkan bagi
mereka untuk mempertimbangkan adanya kegagalan-kegagal an pasar atau situasi-situasi
ketidakseimbangan lain apapun. Karena itu, Demski menyanggah analisis equilibrium
untuk menyokong "konsepsi/gagasan mengenai perlaku (behavioral)". Sampai saat dimana
secara eksplisit model-model telah dapat diciptakan dengan mengikutsertakan "konsepsi/
gagasan mengenai peritaku" dalam berurusan dengan bagaimana para pembuat keputusan
menanggapi ketidaksempurnaan keseimbangan tersebut. Model-model pada kondisi
keseimbangan yang tidak sempurna tidak dapat dipertimbangkan sebagai dasar yang dapat
diandalkan untuk menganggap adanya suatu harga keseimbangan yang stabil.
b. Pendekatan neokiasik dengan memakslmalkan hipotesisnya karena asumsi atau anggapan
maksimallsasi adalah hanya salah satu dart banyak asumsi yang diperlukan dalam teori
neokiasik, dlbawah klalm ini bahwa setlap individu membuat keputusan, subyeknya diberl
batasan yang secara eksklusif memaksimalkan manfaat dart masing-masing personel.
Dalam ekonomi neokiasik masalahnya adalah tidak pernah orang-orang benar-benar
makslmal. Satu-satunya kritik yang mungkin adalah apakah ini dapat dilakukan dengan
mudah. Ilmu ekonomi neokiasik secara menyedihkan lemah dalam soal dinamika
(Demski,1988). Secara khusus, dia mengatakan bahwa pertanyaan yang penting adalah
"bukan bagaimana pilihan-pilihan metode .akuntansi bervariasi tergantung waktu dan
keadaan, tetapi mengapa organisasi mendesain untuk memotivasi perilaku khusus ini dalam
bidang akuntansi". Pertanyaan "bagaimana" menjelaskan daerah dart penelitian deskriptif
dan pertanyaan "mengapa" menjelaskan yang ada pada teori-teori. Konsekuensi logis dart
kritik Demski adalah untuk menjelaskan bahwa Watts dan Zimmerman itu mengajukan
suatu teori yang deskriptif meskipun mereka mengklaim menawarkan/mengajukan
penjelasan-penjelasan positif. Yang terpenting, Demski sepertinya menemukan bahwa
teori akuntansi positif (contohnya, penjelasan (eksplanasi) berdasarkan ekonomi)
merupakan dasar/basis yang tidak cukup bagi penelitian akuntansi.

RISET YANG MENDUKUNG TEORI AKUNTANSI POSITIF
Referensi:

Read more >>

Kamis, 16 Juni 2011

Pengakuan goodwiil fersi IFRS dan Dampaknya

Pengakuan goodwiil fersi IFRS dan Dampaknya
Dalam perkembangan akuntansi dewasa ini sangat cepat dalam praktek maupaun teori. Sejalan dengan perkembangan tersebut bahwa tidak jauh dari pengaruh kondisi ekonomi, sosial, plitik dan budaya disuatu tempat tersebut. SALAH Satunya dalam standar pelaporan keuangan yang berlaku baik dikalangan ekonomi maupun dunia bisnis yang cakupannya internasional. Salah satu hal yang menarik bagi kelompok kami bahwa dalam penyajian neraca khususnya aktiva tak berwujud (intangible asset).

Aktiva tak berwujud adalah aktiva non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lain atau tujuan administratif. Salah satunya yaitu goodwill atau yang sering disebut nama baik. Penyajian aktiva takberwujud merupakan hal yang tidak bisa dukur dengan pasti dalam penyajiannya di neraca sehingga kami tertarik akan membahas penyajian aktiva tak berwujud khusunya Good Will dalam usaha penggabungan di neraca.

Perlakuan Akuntansi Terkait dengan Goodwill Fersi IFRS Dan Pengaryhnya Terhadap Dunia Usaha
Goodwill Adalah kelebihana-kelebihan, keistimewaan tertentu yang dimiliki oleh perusahaan, yang oleh karenanya menjadi dinilai lebih oleh pihak lain. Kelebihan/keisitimewaan tersebut bisa karena perusahaan memiliki reputasi manajemen yang sangat bagus, menghasilkan suatu produk unggul yang sulit dicari pesaingnya, letaknya strategis, dan lain-lain
Ifrs mensyaratkan suatu perusahaan untuk menaati setiap sstandar efektif pada tanggal pelaporan atas laporan keuangan yang pertama sesuai dengan ifrs. Dengan memastikan perkecualian (exception) dan pengecualian (exemption) tertentu, ifrs harus diterapkan secara retrospektif. Oleh karenanya, jumlah komparatif termasuk neraca awal untuk periode komparatif, harusnya dinilai ulang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum( generally accepted accounting principles-GAAP) ke IFRS.

Neraca IFRS awal pada tanggal transaksi seharusanya mengakui semua aktiva dan kewajiban yang pengakuannya diwajikkan oleh IFRS, tetapi tidak mengakui semua aktiva dan kewajiban yang pengakuannya tidak diperkenankan oleh IFRS. Terkait dengan penggabungan usaha dan goodwill yang dihasilkan, jika penggabungan usaha sebelum tanggal transisi tidak dinilai ulang, maka:
• Goodwill akibat pembelian kontingen tertentu yang terjadi sebelum tanggal tansisi harus dilakukan penyesuaian.
• Setiap aktiva tidak berwujud yang diperoleh tidak berdasarkan IFRS (yang tidak memenuhi syarat sebagai goodwill ) harus diklasifikasi ulang.
• Uji penurunan nilai harus dilakukan untuk goodwill serta goodwill negatif yang ada harus dikreditkan terhadap equitas.
Pada aktiva tidak berwujud (intangible asset), jumlah berikut ini dapat digunakan sebagai nilai terpilih, dengan syarat terdapat pasar yang aktif untuk aktiva tersebut yaitu nilai pasar pada tanggal transaksi atau penilaian ulang pada tanggal sebelum transisi, jika penilaian ulang secara umu dapat diperbandingkan dengan nilai wajar atau biaya yang didepresiasikan yang disesuaiakan dengan indeks harga umum atau khusus. Untuk nilai wajar akibat suatu peristiwa, jiak nilai wajar telah digunakan untuk sebagian atau seluruh aktiva dan keajiban berdasarkan GAAP sebelumnya, maka niali wajar ini dapat digunakan sebagai “nilai terpilih”, IFRS pada tanggal pengukuran. Goodwill harus diuji untuk penurunan nilainya setiap tahun serta goodwill tidak boleh diamortisasi.
Selama bertahun-tahun goodwill telah menjadi salah satu topik yang paling kontroversial dalam akuntansi. Goodwill tidak dapat diukur secara langsung. Nilainya secara umum ditentukan melalui penilaian yang didasarkan pada asumsi penilai. Akibatnya, nilai goodwill ditentukan secara subjektif. Masalah pengakuan goodwill dalam laporan keuangan telah mendapat pendukung dan penentang dikalalngan kaum profesional. Pendukung pengakuan goodwill menekankan bahwa goodwill merupakan “nilai terkini atas pengembalian lebih yang dapat dihasilkan oleh perusahaan. Kelompok ini mengatakan bahwa menentukan nilai kini atas kelebihan pengembalian merupakan analogi terhadap menentukan nialai kini atas arus kas masa depan yang terkait dengan aktiva dan proyek lainnya. Penentang pengakuan goodwill mengatakan bahwa harga yang dibayarkan untuk mengakuisisi seringkali ternyata didasarkan pada ekspektasi/ harapan yang tidak relistis, sehingga mengakibatkan penghapusan goodwill dimasa depan.
Kedua argumen memiliki keunggulan masing-masing. Banyak perusahaan yang mampu menghasilkan kelebihan pengembalian atsa investasi mereka. Akibatnya harga saham biasa perusahaan-perusahaan ini seharusnya dijual pada tingkat premium atas nlai buku aktiva berwujud mereka. Konsequensinya, investasi yang membeli sham biasa perusahaan semacam itu membayar untuk aktiva tidak berwujud(reputasi, merek dagang, dan sebagainya).
Berdasarkan IFRS 3, goodwill harus dikapitalisasi dan diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya. Goodwill tidak diamortisasi. Penurunan nilai goodwill merupakan beban nonkas. Meskipun demikianm, penurunan niali goodwill jelas mempengaruhi laba bersih. Ketika goodwill dibebankan terhadap laba pada periode sekarang, laba yang dilaporkan dalam periode kini menurun, akan tetapi laba yang dilaporkan untuk periode mendatang harusnya meningkat ketika aktiva terhapuskan atau tidak lagi diturunkan nilainya. Hal ini juga menyebabakan aktiva bersih dan equitas pemegang saham berkurang disatu sisi, tetapi meningkat pengembalian atas aktiva, rasio perputaran aktiva, pengembalian atas ekuitas, dan rasio perputaran equitas disis lain.
Dalam usaha menunjang industri jasa keuangan dan kegiatan ekonomi pada umumnya di Indonesia dan kawasan Asia Pasific dibutuhkan profesionalisme penilai sesuai dengan perkembangan ekonomi global. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) Kementerian Keuangan Langgeng Subur, dalam situs Kementerian Keuangan, di Jakarta, Jumat (9/4/2010).

Industri jasa penilai adalah suatu hal yang baru dan belum populer di masyarakat untuk itu Indonesia masih membutuhkan banyak jasa penilai 10 tahun kedepan sebanyak 10 ribu orang. Untuk target jangka pendek diperkirakan 6000 orang penilai akan terpenuhi hingga tahun 2012.

Langgeng menuturkan, saat ini pengguna jasa penilai adalah masyarakat umum khususnya masyarakat keuangan yang meliputi perbankan, asuransi, pasar modal, perpajakan, dan dana pensiun. Mereka menggunakan jasa penilai untuk menentukan nilai wajar untuk keperluan laporan keuangan perusahaan yang ada di Indonesia.

"Dengan adanya informasi nilai properti atau nilai bisnis baik harta yang berwujud maupun yang tidak berwujud memegang peranan penting untuk mengambil keputusan di era globalisasi saat ini yang mendorong perekonomian menjadi lebih sehat dan kompetitif," ungkapnya.(css)
Dari kelompok kami berpandangan bahwa dari peluang kebutuhan SDM yang dibutuhkan bahwa perlu adanya suatu lembaga khusus yang berkecimpung didalamnya agar peluang tersebut dapat maximal terisi dengan kualitas SDM yang memadai dan punya daya saing dan kemampuan yang maximal dalam penguasaan profesi penilai tersebut.

Pengakuan goodwiil fersi IFRS dan Dampaknya
Referensi:

Read more >>

Daftar skripsi Akuntansi Keuangan

Daftar skripsi Akuntansi Keuangan
Tinjauan Atas Bentuk Penerapan Standar Auntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Primer Praja Mukti Departemen Dalam Negeri (1999)
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Melalui Analisa Pada PT. Bank X (1999)
Pengaruhnya Penurunan Nilai Mata Uang Rupiah Terhadap Pendapatan Penjualan Pada PT. X (1999)
Pengakuan Pendapatan Premi Dan Beban Klaim Pada Perusahaan Asuransi Kerugian (1999)
Akuntansi Penjualan Cicilan Dan Pengelolaan Piutang Cicilan Pada PT. X (1999)
Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan Melalui Analisis Rasio Pada Lima Perusahaan Tekstil (1999)
Penerapan Akuntansi Dana Pensiun Pada Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia (1999)
Penerapan PSAK No 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Terhadap Laporan Keuangan Dana Pensiun (Studi Kasus Pada Dana Pensiun X) (1999)
Analisa Perlakuan Akuntansi Dan Pelaporan Hutang Obligasi Pada PT. PLN (Persero) (1999)
Evaluasi Perlakuan Akuntansi Terhadap Aktiva Tetap Sesuai Dengan PSAK No 16 Pada PT. Wira Bahari Perdana (1999)
Perlakuan Akuntansi Transaksi Forward Purchase Untuk Mengurangi Kerugian Transaksi Valuta Asing (Studi Kasus Pada PT. X) (1999)
Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Perusahaan (1999)
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan Menjadi Laporan Keuangan Fiskal Untuk Menentukan Pajak Penghasilan Terhutang PT. Swara Sapta Gita (1999)
Perhitungan Pengakuan Pendapatan Dengan Metode Persentase Penyelesaian (Studi Kasus Pada PT. Flour Daniel Indonesia) (1999)
Kebijakan Deviden Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Industri Rokok (1999)
Evaluasi Kebijakan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Pada PT. Eveready Battery Company Indonesia (2000)
Analisa Atas Rencana Keputusan Investasi Aktiva Tetap Pada PT. Sinar Bogor (2000)
Tinjauan Atas Bentuk Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Serba Usaha Tunas Jaya (2000)
Analisa Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak Eva Sari (2000)
Perlakuan Akuntansi Selisih Kurs Dan Pengungkapannya Pada Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan Go Public Di Jakarta) (2000)
Analisa Laporan Arus Kas Dalam Menilai Likuiditas Pada PT. X (2000)
Evaluasi Terhadap Perlakuan Akuntansi Atas Perolehan Dan Penyusunan Aktiva Tetap Berwujud Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Laba Rugi PT. X (2000)
Laporan Arus Kas Sebagai Pendukung Dalam Pengambilan Keputusan Untuk Investasi.(2000)
Analisa Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada Perusahaan Asuransi Kerugian Pada PT. X (2000)
Analisa Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada Perusahaan Asuransi Kerugian Pada PT. X (2000)
Analisis Metode Pengakuan Pendapatan Dan Beban Sesuai Dengan PSAK No. 36 Pada PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Serta Dampaknya Terhadap Laba Perusahaan (2000)
Analisis Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Dan Beban Perusahaan Asuransi Kerugian Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (2000)
Analisa Kebijakan Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. X Serta Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan (2000)
Analisis Laporan Arus Kas Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Dynaplast (2000)
Analisis Sistem Penjualan Melalui Internet Pada watmarket.com (2000)
Perbandingan Laba Perusahaan Go Publik Di BEJ Yang Melakukan Revaluasi Aktiva Tetap Dan Yang Tidak Melakukan Revaluasi Aktiva Tetap (Studi Kasus Pada PT. X Dan PT. Y) (2000)
Evaluasi Akuntansi Atas Pendapatan Dan Biaya Pada PT. Caltex Pacific Indonesia (2000)
Perlakuan Akuntansi Atas Aktiva Tetap Dan Penyusutannya Pada PT. X (2000)
Evaluasi Perlakuan Akuntansi Terhadap Aktiva Tetap Sesuai Pasal No. 16 & 17 Serta Hubungannya Dengan Efisiensi Pada PT. X (2000)
Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada Pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) (2000)
Evaluasi Perlakuan Akuntansi Atas Pendapatan Dan Biaya Serta Dampaknya Pada Kredibilitas Informasi Keuangan (2000)
Evaluasi Akuntansi Atas Pendapatan Dan Biaya Pada PT. Caltex Pacific Indonesia (2000)
Analisa Perlakuan Akuntansi Perminyakan Terhadap Biaya Eksplorasi Dengan Succes Full Effort Method , Full Cost Method Dan Production Sharing Contract Accounting Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. X Tbk) (2000)
Analisis Hubungan Pertumbuhan Rasio Keuangan Dengan Pertumbuhan Laba Untuk Periode Satu Tahun Ke Depan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ (2000)
Analisis Laporan Arus Kas Untuk Mengukur Kinerja PT. Hero (2000)
Perlakuan Akuntansi Untuk Swap Dan Option Sebagai Alternatif Guna Mengurangi Risiko Kerugian Fluktuasi Nilai Tukar (Studi Kasus Pada PT. K) (2000)
Evaluasi Akuntansi Atas Penjabaran Laporan Keuangan Anak Dan Laporan Keuangan Konsolidasi Pada PT. Metro Data Electronic Tbk (2000)
Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (2000)
Evaluasi Penyajian Laporan Arus Kas Dan Manfaatnya Pada Perusahaan (2000)
Analisis Laporan Arus Kas Untuk Menilai Kesehatan Keuangan PT. X (2000)
Perlakuan Akuntansi Untuk Forward Purchase, Swap Option Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan Dan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Inti Keramik Alam Sari Dan PT. Kabelindo Murni) (2000)
Analisa Laporan Arus Kas PT. X Sebagai Bahan Informasi Bagi Lessor Dalam Pemberian Kredit Asing (2000)
Anjak Piutang Sebagai Pengganti Alternatif Pembiayaan Letter Of Credit Dalam Bidang Ekspor PT. KM (2000)
Penggunaan Informasi Laba Dan Arus Kas Untuk Memprediksi Laba Dan Arus Kas Untuk Memprediksi Laba Dan Arus Kas Di Masa Yang Akan Datang (2000)
Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Akusisi Internal Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Indofood Sukses Makmur (2000)
Peranan Laporan Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Kredit Oleh Beberapa Bank DKI Jakarta (2000)
Analisis Perlakuan Akuntansi Untuk Hedging Dalam Transaksi Valuta Asing (Studi Kasus PT. Truba Jurong Engineering (2000)
Analisa Pengaruh Akuntansi Sumber Daya Manusia Terhadap Laporan Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. X) (2000)
Penilaian Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Dasar Akuntansi Inflasi Konsep Tingkat Harga Umum (Study Kasus Pada PT. X (2000)
Kinerja Bank-Bank Bermasalah Yang Telah Go Public (2000)
Analisis Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Serta Pengujian Reaksi Pasar Dengan Menggunakan Indikator TVA Pada Perusahaan-Perusahaan Go Public Di BEJ (2000)
Brand Equity Produk Isolatip Sumitape Pada PT. Sumilindo Tape Industry (2000)
Analisa Laporan Arus Kas Sebagai Salah Satu Alat Bantu Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. X (2000)
Analisis Kinerja PT. X Dengan Menggunakan Analisis Rasio Dan Garis Trend (2000)
Peranan Analisa Laporan Arus Kas Sebagai Alat Untuk Menganalisa Dan Mengevaluasi Kontinuitas Operasi Perusahaan (2000)
Analisa Terhadap Penerapan PSAK No. 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Pada Dana Pensiun Bank Mandiri (Kelanjutan Dari Dana Pensiun Bank Bumi Daya ) (2000)
Pengaruh Analisa Laporan Arus Kas Terhadap Volume Lembar Saham Yang Di Perdagangkan Di Bursa Efek Jakarta (2000)
Alternatif Penilaian Persediaan Dalam Masa Inflasi Dan Pengaruhnya Terhadap Laba PT. M Auto Part Indonesia (2000)
Evaluasi Akuntansi Dana Pensiun Pada PT. Toyota Astra Motor (2000)
Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Dan Pemilihan Metode Pemilihan Metode Penyusutan Yang Tetap Pada PT. X (2000)
Pengukuran Komprehesif Atas Strategi Modal Kerja Melalui Rasio Perdagangan (2000)
Analisa Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada PT. X (2000)
Perbandingan Metode Penilaian Persediaan Pada Perusahaan Retail (Studi Kasus Pada Hero Supermarket Tbk Dan Tops Supermarket) (2000)
Analisa Laporan Keuangan Dalam Kinerja Keuangan Pada PT. Iki Indah Kabel Indonesia Tbk Dan PT. Voksel Electric Tbk (2000)
Analisa Hubungan Antara Laporan Arus Kas Dengan Price-Earnings Ratio (2000)
Akuntansi Aktiva Biologikal Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Pada Perusahaan Pengusahaan Hutan (2000)
Perlakuan Akuntasi Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Pengukurannya Sebagai Aktiva (2000)
Evaluasi Perlakuan Akuntansi Untuk Persediaan Dan Pengaruhnya Terhadap Laba (2000)
Perbandingan Kinerja Berdasarkan Laporan Keuangan Konvensional Dengan Laporan Keuangan Yang Disesuaikan Dengan Tingkat Harga Umum Pada PT. Indofood Sukses Makmur (2000)
Analisa Perbandingan Akuntansi Konvensional Dengan Akuntansi Tingkat Harga Umum Pada Lapangan Keuangan PT. (Persero) Kimia Farma (1998-1999) (2000)
Dampak Penjabaran Laporan Keuangan Ke Dalam Mata Uang Asing Terhadap Rasio Laporan Keuangan Pada PT. Indah Kiat Pulp Dan Paper Tbk (2000)
Dampak Akuisisi Holding Company Terhadap Laporan Keuangan Subsidiaries (Studi Kasus PT. Indocement Tunggal Prakarsa Dan PT. Indofood Sukses Makmur Dan PT. Boga Sari Flour Mills (2000)
Penilaian Kinerja PT. Van Der Horst Indonesia ,Tbk Dengan Menggunakan Tehnik Analisa Laporan Keuangan (2000)
Hubungan Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Dengan Dividend Pada Perusahaan Industri Manufaktur Di Indonesia (2000)
Peranan Hedging Melalui Transaksi Forward Purchase Dan Swap Dalam Rangka Mengurangi Resiko Kerugian Kurs Valuta Aasing Di PT. Yasa Patria Perkasa (2000)
Biaya Operasional Dana Pensiun (2000)
Evaluasi Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Kualitas Pendanaan Program Pensiun Dengan Analisis Gains Looses (2000)
Prospek Penerbitan Obligasi Pemerintah Daerah Sebagai Upaya Peningkatan Dana Pembangunan Daerah Di Indonesia (2000)
Kepentingan Relatif Sumber-Sumber Resiko Pada Sistem Asuransi Dan Pembentukan Modelnya (2001)
Hubungan Kandungan Informasi Laba Akuntansi Total Arus Kas Dan Komponen Arus kas Dengan Harga Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur Yang Go Publik Di BEJ (2001)
Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Go Publik Di BEJ (2001)
Analisa Laporan Keuangan Terhadap Profil Struktur Hutang Dan Kinerja Perusahaan Real Estate Dan Property Di Indonesia Sebelum Krisis Dan Pada Saat Krisis (2001)
Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja PT. Agoda Rimba Irian (2001)
Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Bila Dibandingkan Dengan Rata-Rata Industri Tekstil Yang Go Public di BEJ (2001)
Analisis Kemampuan Laba Dan Arus Kas Untuk Memprediksi Laba Dan Arus Kas Satu Tahun Kedepan (2001)
Analisis Metode Penilaian Dan Sistem Pencatatan Persediaan Pada PT. Budi British Bahan Pangan (2001)
Analisa Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan Pada PT. X (2001)
Akuntansi Untuk Foreign Exchange Dan Hedging (2001)
Evaluasi Pencatatan Dan Pelaporan Portofolio Pada Perusahaan Reksa Dana Terbuka (2001)
Analisa Penerapan Akuntansi SDM Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan Pada PT. X (2001)
Perbandingan Penyajian Laporan Keuangan Antara Metode Tingkat Harga Umum Dengan Metode Konvensional Pada Kondisi Inflasi (Studi Kasus Pada PT. X) (2001)
Analisa Laporan Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan (2001)
Analisis Hubungan Pertumbuhan Rasio Laporan Keuangan Dengan Prediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan - Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar Di BEJ (2001)
Penggunaan Informasi Keuangan Untuk Memprediksi Keuntungan Investasi Bagi Investor Di Pasar Modal (2001)
Evaluasi Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Beban Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Sesuai Dengan PSAK No. 35 (2001)
Analisa Kemungkinan Penerapan Akuntansi SDM Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan (2001)
Analisis Pengakuan Pendapatan Beban Pada Rumah Sakit Jiwa Pusat Jakarta (2001)
Analisis Laporan Keuangan Dikaitkan Dengan Akuntansi Inflasi Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Yang Lebih Akurat Pada PT. X ( 2001)
Penerapan Perlakuan Akuntansi Inflasi Atas Penyajian Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada PT X. (2001)
Analisis Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Pada Perusahaan Peternakan PT. A (2001)
Penerapan Prinsip Pengakuan Pendapatan Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Pada PT. Konstruksi Dirgantara Berdasarkan PSAK No. 32 (2001)
Analisisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Pada PT. X (2001)
Penerapan PSAK No. 18 Meningkatkan Kredibilitas Informasi Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Dana Pensiun X) (2001)
Analisis Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada PT. Pulomas Jaya (2001)
Analisis Tingkat Ketaatan Perusahaan Publik Mengungkapkan Faktor Keuangan Sesuai Dengan Regulasi Pasar Modal (2001)
The Way Of Treating The Accounting On Assets And The Effect On Financial Report At PT. Super Vulkanin Aditaya (2001)
Pengaruh Penurunan Mata Uang Rupiah Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada Hotel X) (2001)
Analisis Muatan Informasi Pada Laba Akuntansi Modal Kerja Dari Operasi Dan Arus Kas Dari Operasi Bagi Investor Di BEJ (2001)
Analisa Kemungkinan Penerapan Tingkat Harga Umum Pada Laporan Keuangan Dan Dampaknya Terhadap Kinerja PT. X (2001)
Penerapan Perlakuan Akuntansi Inflasi Atas Penyajian Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada PT. X) (2001)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia (Periode Jan 1997-Sept 2000) (2001)
Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Salah Satu Alat Bantu Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. Duta Permata Murni.(2001)
Analisis Perlakuan Akuntansi Dan Pengakuan Pendapatan Pembiayaan Murabahah Di PT. Bank Syariah Mandiri (2001)
Perlakuan Akuntansi Terhadap Aktiva Tetap Dan Penerapan Metode Depresiasi Pada PT. Yodya Karya (2001)
Perlakuan Akuntansi Persediaan Obat-Obatan Dan Alat-Alat Kesehatan Serta Pengaruhnya Terhadap Neraca Dan Laporan Laba Rugi Pada Rumah Sakit Pusat Pertamina (2001)
Analisa Laporan Arus Kas Dalam Menilai Kinerja Keuangan PT. Lion Metal Works Tbk (2001)
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Analisa CAMEL (Studi Kasus Pada PT. Bank Yudha Bhakti) (2001)
Analisis Pengaruh Laba Bersih Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Go-Public Di Bursa Efek Jakarta (2001)
Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja PT. X Dibandingkan Dengan Rata-Rata Industri (2001)
Penyajian Laporan Keuangan Akibat Perubahan Kebijakan Akuntansi PT. X (2001)
Perbedaan Pengaruh Tingkat Profitabilitas Atau Arus Kas Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Go Public Di BEJ (2001)
Perlakuan Akuntansi Selisih Kurs Atas Pembelian Aktiva Tetap Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. X ) (2001)
Perbandingan Antara Akuntansi Sumber Daya Manusia Dengan Akuntansi Konvensional Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada PT. X ) (2001)
Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Pada PT. X (2001)
Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Beban Serta Dampaknya Terhadap Laba Perusahaan Real Estate PT. Mega Mustika Gemilang (2001)
Penerapan PSAK No. 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Terhadap Laporan Keuangan Dana Pensiun (Studi Kasus Pada PT. Krakatau Steel) (2001)
Analisa Laporan Keuangan Untuk Memproyeksikan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Angsa Daya) (2001)
Kemampuan Laba Dan Arus Kas Dalam Memprediksi Laba Dan Arus Kas Masa Depan (2001)
Analisis Penetapan Akuntansi SDM Dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan Dan Kinerja Perusahaan (2001)
Analisa Cashflow Sebagai Dasar Pemilihan Program Pensiun Pada Dana Pensiun Bank Mandiri (2001)
Analisa Kecukupan Pendanaan Dana Pensiun Menggunakan Metode Multi Diskriminan (2001)
Analisa Kemampuan PT. Astra Agro Lestari Tbk Relatif Terhadap Industri Agro Dalam Memenuhi Kewajiban Pendanaannya (2001)
Besaran Initial Abnormal Return Dan Perilaku Saham Perdana Pada Emisi Saham Perdana Periode 1998-2000 (2001)
Kinerja Market Timing Reksadana Di Indonesia (2001)
Penerapan Risk Based Capital (RBC) Pada Program Pensiun (Study Kasus Pada Dana Pensiun XYZ) (2001)
Evaluasi Kinerja Financial Citibank Di Indonesia (2001)
Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Penentuan Peringkat Tingkat Kesehatan Perusahaan (Studi Kasus Pada Bumn X) (2002)
Analisa Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada Perusahaan Property (Studi Kasus Pada PT. Jaya Real Property Tbk ) (2002)
Analisis Perlakuan Akuntansi Leasing Dan Penarikan Objek Lease Oleh PT. Swadharma Indotama Finance Sebagai Pihak Lessor (2002)
Analisa Pengakuan Pendapatan Terhadap Jasa Konsultasi Pada PT. Sucofindo Prima International Komsultan Dari Sudut PSAK No. 23 (2002)
Analisis Pengaruh Employee Stock Option Plan (ESOP) Terhadap Earning Per Share (EPS) Pada PT. Astra Graphia Tbk (2002)
Penilaian Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengindikasi Gejala Financial Distress (2002)
The Competitive Analysis Of Revenue And Expenses Recognition And Income Statement Reporting Between Syariah Bank And Conventional Bank (Case Study At Syariah Mandiri Bank And Universal Bank) (2002)
Analisa Model Z-Score Altman Untuk Mengindikasi Gejala Financial Distress (Studi Kasus Pada PT. Sumarecon Agung Tbk) (2002)
Hubungan Antara Kinerja Keuangan Dengan Harga Saham (Studi Kasus Pada PT. Unilever Indonesia Tbk) (2002)
Tinjauan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Terhadap Penerapan Successfull Effort Pada PT. Caltex Pacific Indonesia (2002)
Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Camel Dan Metode Altman Sebagai Alat Tukar Untuk Memprediksi Tingkat Kegagalan Usaha Pada Bank Niaga , Bank Universal Dan Bank Mega (2002)
Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Periode 1997-2000 Dibandingkan Dengan Rata-Rata Industri Semen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta (2002)
Analisis Efektivitas Penggunaan Modal Kerja Dalam Menghasilkan Laba Usaha Pada PT. PBM Andhini Nugraha (2002)
Analisa Laporan Keuangan Guna Menilai Kinerja Hotel X (2002)
Hubungan Laporan Arus Kas Dengan Kinerja Keuangan PT. Andhi Chandra Automotive Products Tbk (2002)
Analisa Pengaruh Kebijakan Perlakuan Selisih Kurs Dalam Laporan Keuangan Terhadap Laba Pada Perusahaan PT. Nippress Tbk (2002)
Pengaruh Akuntasi Inflasi Terhadap Analisa Laporan Keuangan Dalam Rangka Pemberian Kredit Bank (Studi Kasus Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero ) Tbk) (2002)
Analisa Pengaruh Rasio Laporan Arus Kas Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Pada Perusahaan Industri Semen Yang Sudah Go Public (2002)
Penerapan Akuntansi Perbankan Syariah Dalam Produk Pembiayaan Bagi Hasil Sebagai Upaya Mengatasi Masalah Pada Pembiayaan Bank-Bank Konvensional (Kredit) (2002)
Perlakuan Akuntasi Selisih Kurs Pada Laporan Keuangan PT. XYZ (2002)
Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus : Perusahaan Yang Go Public Di BEJ) (2002)
Analisis Hubungan Antara Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Dengan Struktur Modal Dan Tipe Kepemilikan (Studi Kasus Perusahaan Yang Go Publik Di BEJ) (2002)
Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Efektivitas Kinerja Keuangan PT. X (2002)
Evaluasi Perlakuan Akuntansi Untuk Persediaan Barang Dagangan Sesuai Dengan Permintaan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK ) No. 14 Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT. X (2002)
Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Salah Satu Alat Bantu Alat Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. X (2002)
Analisa Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja PT. Timah Dibandingkan Dengan Rasio Keuangan Rata-Rata Industri Pertambangan (2002)
Analisis Pengakuan Pendapatan Dan Beban Serta Pengaruhnya Terhadap Laporan Laba-Rugi Perusahaan Asuransi Kerugian (Studi Pada PT. X) (2002)
Analisis Implementasi Pajak Tangguhan Pada PT. X (2002)
Analisa Dampak Penerapan Beberapa Metode Penyusutan Terhadap Nilai Buku Aktiva Tetap Berwujud Dan Laba Perusahaan (2002)
Analisa Kinerja Keuangan Perusahaan Untuk keputusan Pemberian Kredit (Studi Kasus Pemberian Kredit Oleh Bank X Kepada PT. A) (2002)
Analisis Laporan Arus Kas Untuk Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. X (2002)
Akuntansi Penyusutan Terhadap Aktiva Tetap Berwujud (Studi Kasus PT. Beton Perkasa Wijak Sana) (2002)
Analisa Laporan Arus Kas Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. X Tbk Dibandingkan Dengan Kinerja Industri Tekstil (2002)
Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Yang Sahamnya Aktif Di BEJ (2002)
Pengaruh Kebijakan Piutang Dagang Terhadap Tingkat Likuiditas Dan Rentabilitas (Studi Kasus Pada PT. AW Faber Castell ) (2002)
Analisis Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Telah Terdaftar Di BEJ (2002)
Analisa Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Komponen Arus Kas Dengan Harga Saham (Studi Kasus 10 Perusahaan Makanan Dan Minuman Di BEJ) (2002)
Analisa Hubungan Antara Laba Bersih Dan Arus Kas Koperasi Terhadap Dividend Kas Pada 10 Perusahaan Yang Tercatat Di BEJ (1998 1999) (2002)
Peranan Rasio Keuangan Sebagai Suatu Alat Untuk Menilai Kondisi Keuangan Dan Kinerja Perusahaan Pada PT. Varuna Tirta Prakasya (2002)
Analisa Hubungan Antara Laba Bersih Dan Arus Kas Koperasi Terhadap Dividend Kas Terhadap 10 Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta 1998-2000 (2002)
Analisis Hubungan Pertumbuhan Rasio Laporan Keuangan Dengan Prediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan-Perusahaan Go Publik Yang Terdapat Di BEJ (2002)
Analisa Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Komponen Arus Kas Dengan Harga Saham (2002)
Perlakuan Akuntasi Pengakuan Pendapatan Atas Pembiayaan Masyarakat Dan Dampaknya Atas Laba Di Bank Syariah Mandiri (2002)
Evaluasi Perlakuan Akutansi Aktiva Tetap Pada PT. Indosat Tbk Jkt (2002)
Analisa Metode Pengakuan Pendapatan Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Dan Dampaknya Terhadap Pelaporan Laba Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. X ) (2002)
Pengaruh Analisa Fundamental Dan Ratio Solvabilitas Terhadap Harga Saham Sektor Asuransi Kerugian Di Bursa Efek Jakarta (2002)
Analisis Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank (2002)
Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Harga Saham Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus Perusahaan Yang Go Public Yang Terdaftar Di BEJ ) (2002)
Pengaruh Krisis Moneter Terhadap Efisiensi Perusahaan Publik Di BEJ Pada Sektor Industri Makanan Dan Minuman , Indutri Tekstil Dan Garmen Dan Industri Besi Dan Baja (2002)
Perlakuan Akuntansi Selisih Kurs Dan Pengungkapanya Pada Laporan Keuangan (Studi Pada PT. Astra International Tbk) (2002)
Analisa Pengakuan Pendapatan Dan Beban Serta Dampaknya Terhadap Laba Perusahaan Asuransi Kerugian (Studi Kasus Pada PT. Asuransi Berdikari) (2002)
Pengaruh Pengumuman Dividend Terhadap Return Dan Volume Perdagangan Saham Di BEJ (2002)
Analisa Perlakuan Akuntansi Perminyakan (Studi Kasus Pada KPS Di PT. X ) (2002)
Kemungkinan Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Suatu Sistem Pengukuran Kinerja Alternatif Pada SBU Garuda Auratic Training (2002)
Pengaruh Arus Kas Pada Volume Perdagangan Saham Di BEJ Dengan Studi Kasus Pada Lima Perusahaan (2002)
Hubungan Kandungan Informasi Total Arus Kas, Komponen Arus Kas Dan Laba Akuntansi Dengan Harga Dan Return Saham (2002)
Penerapan Akuntansi Sosial Ekonomi Pada PT. X (2002)
Penentuan Eksposur Dan Pengukuran Kinerja Reksadana Berdasarkan Style Analysis (2002)
Perlakuan Akuntansi Persediaan PT. XYZ (2003)
Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan Industri Manufaktur Di Indonesia (2003)
Analisis Perlakuan Akutansi Penilaian Persediaan Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Serta Kesesuaiannya Dengan PSAK No. 14 Pada PT. Panarub Industry (2003)
Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Bank-Bank Pemerintah (2003)
Hubungan Kandungan Informasi Laba Akuntansi , Total Arus Kas Dan Komponen Arus Kas Dengan Harga Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur Yang Go Publik Di BEJ (2003)
Analisis Perlakuan Akuntansi Investasi Jangka Panjang Recap Bonds Pada Bank X Dan Kesesuaianya Dalam PSAK No. 13 ,PSAK No. 31 Dan PSAK No. 50 (2003)
Analisa Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham (2003)
Analisa Reaksi Pengumuman Saham Bonus Terhadap Harga Serta Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus Di BEJ 1997-2001) (2003)
Penerapan Perlakuan Akuntansi Tingkat Harga Umum Terhadap Laporan Dan Rasio Keuangan (2003)
Analisis Pengaruh Kebijakan Piutang Dagang Terhadap Tingkat Likuiditas Dan Profitabilitas Pada PT. Permorin (2003)
Hubungan Laba Bersih Dan Arus Kas Operan Dengan Dividend Kas Pada Perusahaan Industri Manufaktur Th. 1998 - 2000 (2003)
Pengaruh Efektivitas Penggunaan Dana Terhadap Profitabilitas PT. Telkom (2003)
Analisa Kebijaksanaan Penjualan Dan Kebijaksanaan Kredit Dalam Kaitanya Dengan Piutang Dagang (Studi Kasus PT. X) (2003)
Pemanfaatan Leasing Sebagai Salah Satu Alternatif Pembiayaan Non Modal Sendiri (2003)
Analisis Kinerja Operasi Sebuah Perusahaan Kontraktor Production Sharing (KPS) X (2003)
Analisis Kinerja Keuangan PT. Gudang Garam Tbk. Dibandingkan Dengan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Dan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. (2003)
Penerapan perlakuan akuntansi tingkat harga umum terhadap laporan dan rasio keuangan (studi kasus pada PT X) (2003)
Hubungan laba bersih dan arus kas operasi dengan dividen kas pada perusahaan industri manufaktur tahun 1998- 2001(2003)
Analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio Camel dan Metode Altman untuk memprediksi tingkat kebangkrutan pada Bank Negara Indonesia, Bank Central Indonesia, bank Danamon, Bank Internasional Indonesia, dan Bank niaga (2003)
Analisa laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan pada Bank- Bank Pemerintah (2003)
Analisis pengaruh pengumuman bond rating terhadap harga saham perusahaan di bursa efek Jakarta (2003)
Analisa akuntansi persediaan dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan sesuai dengan PSAK no 14 (2003)
Pengaruh efektivitas pembangunan dana terhadap profitabilitas PT Telkom (2003)
Metode pengawasan Bank Inndonesia terhadap bank Syariah (2003)
Analisis pemilihan metode akuntansi persediaan berdasarkan persediaan Hipotesis (2003)
Penerapan akuntansi perminyakan untuk biaya eksplorasi pengembangan dan produksi pada industri minyak dan gas bumi (studi kasus pada KPS X) (2003)
Metode penilaian persediaan untuk mencapai laba optimal bagi perusahaan LEVIS(2003)
Analisa Faktor - fFaktor yang mempengaruhi pendapatan laba pada perusahaan Industri di Indonesia (2003)
Hubungan stress kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Radio Trijaya Shakti di Jakarta (2003)
Analisis laporan kas sebagai alat untuk ukur kinerja keuangan perusahaan (studi kasus Pt (persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (2003)
Hubungan laba bersih dari arus kas opersi dengan pada perusahaan industri manufaktur yang go publk di Bursa Efek Jakarta (2004)
Pengaruh perubahan laba akuntansi terhadap perubahan harga saham pada perusahaan perdagangan (who sale dan retail) di Bursa Efek Jakarta (2004)
Analisis perlakuan akuntansi pemerintahan dibandingkan dengan PSAK no 29 dan Kontribusinya terhadap penerimaan Negara (studi kasus pada PT X) (2004)
Pengaruh perubahan dividen kas terhadap future earnings (analisis pada perusahaan di Bursa Efek Jakarta)-(2004)
Pengaruh rasio pengambilan investasi (ROI) rasio hutang dan margin laba operasi terhadap peningkatan obligasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (2004)
Analisa penerapan konsep EVA sebagai ADDED APPROACH di samping rasio keuangan untuk menilai kinerja PT Jembo Cable Company, Tbk (2004)
Dampak pengumuman Bond Rating terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta (2004)
Menilai tingkat kesehatan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk periode 2001-2003 penerapan analisis Camel (2004)
Analisis pengaruh laba akuntansi dan laba tunai terhadap dividen kas (pada perusahaan industri barang konsumen di BEJ ) (2004)
Analisis pengaruh laba akuntansi dan komponen arus kas terhadap harga saham pada industri property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (2001-2002) (2004)
Penggunaan informasi keuangan untuk memprediksi laba dan arus kas bagi investor di pasar modal (analisis terhadap emiten dalam kelompok industri barang konsumsi di BEJ ) (2004)
Sistem pelaporan akuntansi (Aziz( studi kasus pada yayasan dompet Dhuafa Republika, pos keadilan peduli umat dan baitul maal muamalat ) (2004)
Analisis pengaruh pengumuman Bond Rating terhadap harga dan volume perdagangan saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta (2004)
Hubungan antara tingkat solvabilitas dan struktur modal dengan profitabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (periode 2000- 2002) (2004)
Analisis pemilihan metode akuntansi untuk merger PAN akusisi terhadap volume perdagangan saham perusahaan Publik Indonesia(2004)
Penggunaan Basic Akrual dalam laporan keuangan pemerintah daerah kota Semarang (2004)
Analisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai terhadap deviden kas (studi kasus : Perusahaan Properti yang go publik di Jakarta) (2004)
Analisis pengaruh pengumuman saham bonus terhadap volume perdagangan saham tahun 1999- 2002 suatu event studi kasus pada perusahaan di Bursa Efek Jakarta (2004)
Analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja pada koperasi pelita depnaker (2005)
Penerapan PSAK no 12 mengenai akuntansi dana pensiun pada laporan keuangan dana pensiun Astra tahun 2003 (2005)
Analisis pengaruh kebijakan piutang dagang terhadap tingkat likuiditas dan profitabilitas pada PT Permorin (2005)
Mekanisme Transaksi Anjak pitang dan perlakuan Akuntansi nya pada Perusahaan Anjak Piutang(1993)
Pengaruh undang-Undang dana Pensiun Terhadap Optimalisasi Keputusan Investasi Potofolio Suatu Dana Pensiun Serta Perlakuan Akuntansi Atas Investasi jangka Panjang Yang dilakukan dana Pensiun(Studi Kasus dana Pensiun Krakatau Steel) (1993)
Analisa Akuntansi Persediaan dan Pengaruhnya terhadap Laba Perusahaan Sesuai dengan PSAK No 14 (2003)
Metode Pengawasan Bank Indonesia Terhadap bank Syaiah(2003)
Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan Berdasar kan Ricardian Hipotesis (2003)
Penerapan Akuntansi Permintaan Untuk Biaya Emplurasi Pengembangan Produksi Pada Industri Minyak dan Gas Bumi (Studi kasus Pada KPS X) (2003)
Metode Penilaian Persediaan Untuk Mencapai Laba Optimal Bagi Perusahaan Levi̢۪s (2003)
Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan Industri Jaya Indonesia (2003)
Analisis Pengaruh Kebijakan Piutang Dagang Terhadap Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas Pada Pt Permorin(2003)
Analisis Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ (2003)
Analisis Pemilihan Metode Akuntansi untuk Merger dan Akusisi Terhadap Volume Pedagangan Saham Perusahaan Publik Indonesia (2004)
Pengaruh Keputusan Merger dan Akusisi Terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Publik Di Indonesia (2004)
Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur kinerja keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampurna, Tbk (2004)
Analisa atas Laporan Keuangan PT. Krakatau Steel Untuk Mengukur Tingkat Kesehatan Perusahaan (2004)
Pengaruh Financial LeverageOperating Leverage dan firm Size Terhadap resiko Sistemetik (2004)
Analisis Perbedaan EAS dan EPS Per Serta PBV pada Perusahaan Yang Melakukan Pemecahan saham dan Yang Tidak Melakukan Pemecahan saham pada Industri Keuangan (2004)
Analisa Lapoan Arus Kas untuk Menilai Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Kedaung Indah (2004)
Studi Empiris Terhadap Kecepatan reaksi pasar Atas Pengmuman Laba (2004)
Kemampuan rasio Keuangan Dalam Memprediksi Laba (Penetapan Rasio Keuangan Sebagai Administrator) (2004)
Penggunaan Basic Akrual dalam Laporan keungan Pemerintah daerah Kota Semarang (2004)
Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Perataan laba pada Perusahaan Propety Yang Terdafta Di BEHJ (2005)
Analisa Pengaruh Keputusan Merger Dan Akusisi (MGA) Terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Manufaktur Di BEJ Peiode 1997-2002 (2005)
Hubungan Antara rasio Profitabilitas dengan Nilai Tambah Ekonomis Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Makanan Dan Minuman yang terdapat Di BEJ (2005)
Pengaruh Pengumuman Merger Terhadap Return saham Perusahaan Akuisitor Dan Non Akuisitor dalam Industri Perbankan (2005)
Analisa Pengaruh Keputusan Merger Dan Akusisi (MGA) Terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Manufaktur Di BEJ Peiode 1997-2002 (2005)
Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Perataan laba pada Perusahaan Propety Yang Terdafta Di BEHJ (2005)
- Analisis Kebijakan Piutang Usaha Untuk Meningkatkan Likuiditas (studi Kasus Pada PT. Arthaloka Indonesia (2007)
Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Terhadap Tingkat Keuntungan Saham Perusahaan pada LQ 45 pada BEJ Periode tahun 2001-2004 (2007)
Hubungan Antara Laba Bersih dan Arus Kas Operasi dengan Deviden Kas pada Perusahan Manufaktur yang Terdaftar Di BEJ (2007)
Aplikasi Accrual Basis dan Cash Basis Akutansi Piutang Murahbahah di BPR Syariah Risallah Ummat (2007)
Analisa Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Memprediksi Delisting Perusahaan (2007)
Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan- Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar Di BEJ (2007)
Analisis Hubungan Antara Financial Leverage Intensitas Modal dan Skala Perusahaan dgn Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang GO pUblic tahun 2000-2003 (2007)
Analisa Pengumuman Saham Bonus Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan yang Tercatat di BEJ (2007)
Pengakuan Pendapatan Dan Beban pada Hotel Horison (Studi kasus Hotel Horison Bekasi (2007)
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan waktu Pelaporan Keuangan dan Earnings Response Coeeficient (ERC) pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ tahun 2002-2005 (2007)
Analisa Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen aba dan Kualitas laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di BEJ (2007)
-Penerapan PSAK no 18 Mengenai Akuntansi dana Pensiun terhadap Laporan Keuangan Dana Pensiun (2007)
-Dampak Pengumuman Bond Rating Terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEJ (2007)
-Analisis Perlakuan Akuntansi Transaksi Sewa Guna Usaha dan Pelaporanya di Tinjau dari Sisis Lessor (2007)
-Penilaian Kinerja pada Industri Elektronik dan Perlengkapan Kantor dengan Menggunakan Sistem Dupont di Bandingkan Dengan Metode EVA (2007)
-Analisis Pengaruh Rasio Laporan Arus Kas dengan profitabilitas Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEJ (2007)
-Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham dengan Menggunakan Rasio Keuangan (pada Perusahaan Consumer Goods Industry yang terdaftar di BEJ (2007)
-Analisis Pengaruh Rasio Leverage Likuiditas rasio Profitabilitas dan porsi saham Publik terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ (2007)
-Analisis Kebangkrutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Menggunakan Metode 2 Score Altman Pada Perusahaan Consumer Good yang Terdaftar di BEJ (2007)
-Hubungan Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Return Saham (2007)
-Analisis Penerapan Murabahah (Jual-Beli) dan Perlakuan Akuntansi Murabahah Untuk pembiayaan Konsumtif (Studi Kasus pada bank Syariah Mandiri) (2007)
-Analisis Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan manufaktur yang Terdafytar di BEJ (2007)
-Perlakuan Akuntansi Letter of Credit pada Bank Syariah (studi kasus pada Bank Syariah Mandiri) (2007)
-Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dalam Pemilihan Metode Depresiasi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bej (2007)
-Analisis Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan pada Perusahaan Manufaktur di BEJ (2007)
-Pengaruh Perubahan Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Industri Perbankan yang terdaftar di BEJ (2007)
-Analisis Pengaruh Penerapan Metode Akuntansi Persediaan Terhadap Earning Price Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ 2001-2005 (2007)
-Sistem Banding Atas Pelaksanaan Pencatatan dan Pengakuan Premi Serta Pelaporan asuransi Jiwa Pada Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah (2007)
-Pengaruh Modal Kerja Pada Profitabilitas Pereusahaan (2007)
-Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (2007)
-Analisa Pengaruh Antara Laba Akuntansi Dan Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Di BEJ pada Perusahaan Metal Products Yang Terdaftar di BEJ (2007)
-Analisa Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga saham periode 2002-2004 (2007)
-Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil simpana Murabahah Bank Syariah pada Bank Muamallat (2007)
-Studi Tentang Indikasi Manajemen Laba pada Perusahaan Perdana Saham Perusahaan Publik di Indonesia (2007)
-Hubungan Antara Rasio Profitabilitas Dengan Nilai Tambah Ekonomis dalam Kinerja Keuangan Perusahaan (2007)
-Analisa Kinerja Bank Devisa dan bank Non Devisa di Indonesia (2007)
-Analisa Hubungan Informasi Laba akuntansi Total Arus Kas dan Komponen Arus Kas Dengan Harga Saham (2007)
-Analisis Pengaruh Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan (2007)
-Analisa manfaat Rasio Keuangan dalam memprediksi Pertumbuhan Laba (studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEJ ) (2007)
-Analisa Perbandingan Kinerja antara bank Syariah mandiri dengan Bank Muamallat dengan rasio Camel (2007)
-Analisa Pengaruh Pemecahan saham terhadap Harga saham dan Volume Perdagangan (2007)
-Analisis terhadap Penerapan PSAK no 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun pada PT.X (2007)
-Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Penentuan Peringkat Kesehatan Parusahaan (studi kasus pada BUMN ) ( 2007)
-Analisi Kondisi Keuangan Perusahaan manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ pada masa Krisis dan Masa Sesudah Krisis (2007)
-Profil Kinerja Berdasarkan Analisa Rasio Keuangan Perusahaan Industri Roko yang Terdaftar di BEJ (2007)
-Analisis Pengaruh Metode Akuntansi Persediaan Leverage dan Company size Terhadap Price Earning Ratio (2007)
-Analisa Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan re asuransi dibandingkan Dengan PSAK no 28 tentang asuransi Kerugian (Studi Kasus pada PT.RE.Asuransi Nasional Indonesia (2007)
-Analisis Pengaruh Return on assets Return On Equity dan Earning Per Share terhadap Return Saham Perusahaan Industri KImia dan Konsumsi yang terdapat di BEJ (2007)
-Perbandingan Kinerja Perbankan Pemerintah dan Swasta nasional Indonesia (2007)
-Manajemen dan Akuntansi Dana Bank (studi kasus pada Bank Negara Indonesia) (2007)
-Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Pendanaan dan Pengaruh Bersama Beban Bunga Return on Assets terhadap Rentabilitas Modal Sendiri (2007)
-Analisis Pengaruh Arus Kas Akrual dan Perataan Laba Terhadap Pemerataan Obligasi pada Perusahaan yang Terdaftar Di BEJ (2007)
-Faktor- Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris di Bej (2007)
-Analisis total akrual pada Kecepatan Earning Adjustment selama dan Setelah Krisis Moneter (2007)
-Analisa perbedaan Earning Earning per Share, Present Book Value dan price earning ratio Sebelum dan sesudah Stock Split (2007)
-Analisis Pengaruh Economic Valu Added,Residual Income earning dan Arus Operasi Terhadap return yang Di Terima Oleh Pemegang saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ (2007)
-Analisis PEmilihan metode Akuntansi Persediaan Berdasarkan Ricardian Hipotesis (2007)
-Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Kecendrungan Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan dan Pengaruh Mode Akuntansi Persediaan Terhadap Earning Price Ratio (2007)
-Analisis Faktor- Faktor yang Berpengaruh terhadap Pemilihan Metode depresiasi untuk Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEJ (2007)
-Analisi Kinerja Perusahaan dengan Metode EVA pada INdustri Jasa Komputer dan Perangkatnya pada Periode 1999-2002 (2007)
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Deviden Payout Ratio pada Industri manufaktur yang Terdaftar Di BEJ (2007)
Analisis Pengaruh Pengumuman Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Perbankan yang Terdaftar Di BEJ (2007)
Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan rasio Comel untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank (Studi kasus PT BANK X (Perseo), Tbk (2007)
Analisis Pengaruh profitabilitas Industri, rasio Leverage Keuangan tertimbang Intensitas Modal Tertimbang dan Pangsa Pasar Terhadap ROA dan ROE Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ (2007)
Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan laporan Keuangan pada Perusahaan Industri yang Terdaftar Di BEJ (2007)
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di BEJ (2007)
Pengaruh Hedging Terhadap Posisi Hutang Perusahaan akibat Fluktuasi Nilai Tukar Pada PT BIRU AND SONS (2007)
Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan dan Pengaruh nya terhadap Earning Price Ratio (2007)
Analisis Hubungan Antara Rasio Profitabilitas dengan EVA dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan (suatu Kajian Terhadap emiten Wholesale dan Retail Pada PT BEJ (2007)
Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Hutang (2007)
Pengaruh Kepemilikan Manajemen dan Kepemilikan Instutioanal terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan (studi Kasus Pada Perusahaan Manufakur yang Terdaftar di BEJ (2007)
Analisi Rasio Keuangan Sebagai Alat untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Makanan dan Minuman periode 2002-2004 (2007)
Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan rasio Camel dan Metode Altman sebagai Alat untuk Memprediksi financial Distress Pada Sektor Perbankan yang Melakukan Penggabungan Usaha (2007)
Analisis faktor- faktor yang Berpengaruh Pada Tingkat Underpriced pada Penawaran Perdana (2007)
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEJ (2007)
Mekanisme Good Corporate Governance Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan Manufaktur di BEJ periode 2002-2006 (207)
Analisi Kinerja keuangan dan kemahalan Harga Saham Pada Perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham (2007)
Analisis Perbandingan Relevansi Nilai Antara Net Income dan Cash Flow Terhadap Siklus Hidup Perusahaan (2007)
Pengaruh Kinerja keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Di BEJ (2007)
Analisa Hubungan Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap deviden Kas (2007)
ANALISA TINGKAT KESEHATAN BANK DAN LUAS PENGUNGKAPAN PERISSTIWA SETELAH TANGGAL NERACA PADA LAPORAN TAHUNAN DI BEJ (2007)
Analisis penerapan metode Akuntansi Persediaan dan Pengaruh nya Terhadap market Value pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar DI BEJ (2007)
STUDI TERHADAP PENGUKURAN KINERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN PROSFEKTOR DAN DEFENDER DAN HUBUNGANYA DENGAN HARGA SAHAM (ANALYSIS DENGAN PENDEKATAN LIFE CYCLE THEORY (2007)
aNALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Profitabilitas Debt To Equioty Opini Audit dan Reputasi Auditor Terhadap Ketidaktepatan waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar DI BEJ (2007)
Analisis Hubungan Antara Laba Akuntansi dan Laba Tunai Dengan Deviden Kas (perusahaan perbankan Yang telah Go Publik Di Bej 2002-2003 (2007)
Analisa Laporan Keuangan Akuntansi Konvensional dan Akuntansi Sumber Daya Manusia (studi Kasus Pada PT Pupuk Kujang (2007)
Analisis Penerapan Metode Akuntansi persediaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEJ (2007)
Analisis Faktor-fakktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan waktu Pelaporan Keuangan (2007)
Pengaruh informasi arus kas operasi dan penyesuaian akrual terhadap Unexpected Trading ,volume Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEjJ (2007)
ANALISIS EFEKTIVITAS PERANAN KOMITE AUDIT DALAM PENGELOLAAN PERUSAHAAN (2007)
ANALISIS PENGARUH ARUS KAS AKRUAL DAN PERATAAN LABA TERHADAP PENINGKATAN OBLIGASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
PENGARUH STRUKTUR CORPORATE TERHADAP NILAI DAN KINERJA PERUSAHAAN (2007)
ANALISIS MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE AGENCY COST DAN NILAI PERUSAHAAN (2007)
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
ANASLISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MEMPPREDIKSI DELISTING PERUSAHAAN , PADA PERUSAHAAN LISTING DAN DELISTING YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
PENGARUH PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEJ (2007)
ANALISA PREDIKSI LABA MASA MENDATANG LABA DAN ARUS KAS PADA KONDISI PEREKONOMIAN NORMAL DAN TIDAK NORMAL (2007)
ANALISA HUBUNGAN KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DENGAN TINGKAT LIKUIDITAS SOLVABILITAS UKURAN PERUSAHAAN DAN JENIS INDUSTRI PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM DEVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN DAN KINERJA PASAR TERHADAP HARGA SAHAM (2008)
PENGARUH MANAJEMEN LABA PADA NILAI DAN KINERJA PERUSAHAAN IPO YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
PREDIKSI KONDISI FINANCIAL OKTRES PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK MELALUI ANALISIS RASIO KEUANGAN MODEL Z SCORE ALTMAN (2007)
PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA INDUSTRI TEXTIL YANG TERDAFTAR DI BEJ PASCA PUNCAK KRISIS EKONOMI (2007)
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN METODE FIFO DAN WEIGHTED AVERAGE DALAM AKUNTANSI PERSEDIAAN TERHADAP PRICE EARNING RATIO (2007)
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK PERIODE 2005-2006 (2008)
Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan sosial perusahaan (pada perusahaan yang terdaftar di BEJ (2008)
ANALISA KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SESUADAH MERGER DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN (2007)
ANALISIS KETAATAN EMITEN TERHADAP ATURAN BOARD GOVERNANCE DAN PENGARUH NYA DENGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BEJ (2007)
ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN POTENSI KEGAGALAN USAHA PADA PT.INDOSAT Tbk PERIODE 2002-2005(DIBANDINGKAN DENGAN RASIO KEUANGAN RATA-RATA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
PENGARUH RASIO KEUANGAN MODEL ALTMAN DAN UKURAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ TERHADAP KELENGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (2007)
ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE DEPRESIASI (2007)
ANALISIS FAKTOR-FAKKTOR YANG MEMPENGARUHIO RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEJ DENGAN PERATAAN LABA (INCOME SMOTHING) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (2007)
ANALISIS PENGARUH INTERAKSI LABA DENGAN LAPORAN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM (2007)
ANALISIS PENGARUH PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA TERHADAP LAPORAN ARUS KAS PADA PT.SUGI SAMA PERSADA,Tbk (2007)
ANALISIS RASIO- RASIO KEUANGAN DALAM RANGKA UNTUK MENILAI KESULITAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI TEKSTIL (2007)
ANALISA RESIKO KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT UKUR DALAM MENILAI KESEHATAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.DYNAPLAST,Tbk ) (2007)
EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI PENJUALAN CICILAN PADA PT.KEMASINDO TRI UTAMA (2007)
ANALISA PENERAPAN BAGI HASIL PIHAK KE TIGA DAN PENERAPAN AKUNTANSI UNTUK PEMBIAYAAN MUDRABAHAH (STUDI KASUS PT.BANK SYARIAH MANDIRI ) (2007)
PERBANDINGAN RETURNON ASSETS CAPITAL ADEQUENCY RATIO DAN BANKING RATIO ANTARA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA YANG GO PUBLIK PADA PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEJ TAHUN 2001-2003 (2007)
EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP MENURUT PSAK NO.16 DAN NO.17 PADA PT.SINAR SURYA PLASTIK (2007)
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA 9STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEJ PADA TAHUN 1995-2000 (2007)
ANALISIS HUBUNGAN DAN PENGARUH PENGUMUMAN LABA AKUNTANSI TERHADAP DEVIDEN KAS DAN LIKUIDITAS SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 DI BEJ PERIODE 2001-2004 (2007)
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
HUBUNGAN LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DEVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR PADA PERIODE 2001-2003 (2007)
PENGARUH PRAKTIK MANAJEMEN LABA (EARNING MANAGEMENT) TERHADAP KUALITAS LABA DAN REAKSI PASAR (2007)
ANALISIS HUBUNGAN KONSERVATISME LAPORAN KEUANGAN TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT (2007)
ANALISIS PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN KOMKPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
PENGARUH LIKUIDITAS LEVERAGE DEVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAPPRICE EARNING RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
ANALISIS SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN MELALUI RELEVANSI NILAI LABA BERSIH DAN ARUS KAS (2007)
ANALISIS PENGARUH KINERJA DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN WAJIB DAN SUKARELA LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTING DI BEJ (2007)
ANALISIS PENGARUH LBA AKUNTANSI ,LABA TUNAI DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DEVIDEN KAS (2007)
ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN KEMAHALAN HARGA SAHAM DAN LIKUIDITAS TERHADAP STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
PENGUJIAN SIZE HIPOTESIS DAN DEBT EQUITY HIPOTESIS YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSERFATIF PERUSAHAAN DENGAN TEHNIK MULTINOMINAL LOGIT (2007)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN DAN PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN FIFO DAN AVERAGE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA PERIODE 2001-2005 YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP DAN SELISIH KURS TERHADAP PEROLEHAN AKTIVA TETAP SERTA PENGARUHNYA ATAS LABA PERUSAHAAN PADA PT.XYZ (2007)
PENGUKURAN ATAS TINGKAT PENGUNGKAPAN SUKA RELA DENGAN MENGGUNAKAN GRAPHICAL INFORMATIO DISCLOSURE INDEKS (2007)
AKUNTANSI DAN PENGAWASAN AKTIVA TETAP PADA PERUSAHAAN AIRMINUM MINERAL (STUDI KASUS PADA PT. EQUILINDO ASRI (2007)
ANALISIS PENGARUH RASIO LAPORAN ARUS KAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PEERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BEJ (2007)
PENERAPAN PERLAKUAN AKUNTANSI TINGKAT HARGA UMUM TERHADAP LAPORAN DAN RASIO KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT.X ) (2007)
ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEJ (2007)
ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN MERGER DAN AKUSISI TERHDAP VOLUME PERDAGANGAN DAN KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA PERIODE 1995-2004 (2007)
ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN ATAS PENJUALAN ANGSURAN MOBIL YANG TERJADI PADA DEALER MOBIL PT.X (2002)
PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN JASA YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
ANALISIS HUBUGAN ANTARA ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI DA DATA AKRUAL DENGA RETURN SAHAM (2007)
ANALISA RATIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN ASURASI YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
ANALISA RATIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN ASURASI YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
ANALISA PEGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DEVIDEN TUNAI (CASH DEVIDEN) PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR DI BEJ (2007)
PENGARUH PERUBAHAN LABA AKUNTASI TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK DI BEJ (2007)
PEGARUH PERTUMBUHAN RASIO KEUANGAN TERHADAP LABA INDUSTRI FARMASI INDONESIA (2007)
ANALISA HUBUNGAN LABA AKUNTANSI DAN LABA TUNAI DENGAN DEVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BEJ (2007)
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIOANAL TERHADAPKEBIJAKAN HUTANG /STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (2007)
HUBUNGAN KANDUNGAN INFORMASI LABA AKUNTANSI TOTAL ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS DENGAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BEJ (2007)
KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAMMEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS OPERASI PERIODE MENDATANG (2007)
ANALISIS PENGAUH PEMILIHAN METODE AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT UNDER PRICING SAHAM PERDANA (2007)
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN DAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUSISI (2007)
HUBNGAN LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DEVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR PERIODE 2001-2003 (2007)
ANALISIS PREDIKSI KEBIJAKAN DEVIDEN,KEBIJAKAN PENDANAAN ASIMETRI INFORMASI DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAPSET KESEMPATAN INVESTASI (IOS)- (2007)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK PENGUNGKAPAN SOSIAL PADA LAPORAN TAHUNAN DI PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PEMILIHAN METODE DEFRESIASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (2007)
ANALISIS PENGARUH PROFITAILITAS UKURAN PERUSAHAAN DEVIDEN PAYOUT RATIO DAN KELOMPOK USAHA TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (2007)
ANALISIS PENGARUH PBV MARKET BASED DAN PBV FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM SALAH SATU BANK HASIL MERGER DAN AKUSISI PT.BANK DANAMON INDONESIA,Tbk (2007)
AKUNTANSI REVALUASI AKTIVA TETAP IMPLIKASI STANDAR DI INDONESIA (STUDI KASUS PT BAYER INDONESIA,Tbk DAN PT BALI GRAHA MEDIATAMA,Tbk (2007)
ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN DAN POTENSI KEGAGALAN USAHA PADA PT.INDOSAT ,Tbk PERIODE 2002-2005 DI BANDINGKAN DENGAN RASIO KEUANGAN RATA-RATA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
MODEL ANALISIS CAMEL UNTUK MEMPREDIKSI GEJALA FINANCIAL DISTRESS PADA SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIK (2007)
HUBUNGAN ANTARA PENGUNGKAPAN INFORMASI –INFORMASI ASIMETRI DAN BIAYA MODAL (2007)
ANALISIS HUBUNGAN LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI DENGAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BEJ TAHUN 2000-2003 (2007)
ANALISI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPEBGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE DEPRESIASI UNTUK AKLTIVA TETAP PADA PERUSHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
ANALISA TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN DENGAN METODE CAMEL (STUDI KASUS PADA BANK X,Tbk (2007)
PERANAN LEASING DALAMMEMBANTU PERMODALAN PELAKSANAAN AKUNTANSI DAN PELAORANYA PADA PT.GOBEL DHARMA KARYA YASA( 2007)
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PAJAK SEBELUMDAN SESUDAH PENGGABUNGAN USAHA PADA PT.AGUNG CONCERN (2007)
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PAJAK SEBELUMDAN SESUDAH PENGGABUNGAN USAHA PADA PT.AGUNG CONCERN (2007)
ANALISA PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIK (2007)
MANFAAT RASIO LAPORAN KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BEJ (2007)
PENERAPAN PERLAKUAN AKUNTANSI INFLASI ATAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT.X(2007)
ANALISIS HUBUNGAN KEPEMILIKAN MANAJEMEN DAN MANAJEMEN PROFIT SHARING TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN DAN PERUSAHAANMANUFAKTUR DI BEJ (2007)
PENGARUH INFORMASI ARUS KAS OPERASI DAN PENYESUAIAN AKRUAL TERHADAP UNEX PECTEO TRADING VOLUME PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
ANALISA KEMUNGKINAN PENERAPAN RESTRUKTURISASI HUTANG DAN DAMPAKNYA TERHADAP TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.X ) (2007)
PENGARUH INFORMASI ARUS KAS TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL (2007)
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.X ) (2007)
ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENJUALAN KONSINYASI DI TINJAU DARI PIHAK KONSINYER (STUDIKASUS PADA PT. CITA KARTIKA GARININDO ) (2007)
ANALISA LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.CENTEX) (2007)
PERBANDINGAN RETURN ON ASSETS CAPITAL ADEQUANCY RATIO DAN BANKING RATIO ANTARA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA (1999-2001)-(2007)
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PERSEDIAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PADA PT.FILLINDO NUANSA KREATAMA (2007)
ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE TINGKAT HARGA UMUM PADA PT.X DI JAKARTA (2007)
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TRANSAKSI ANJAK PIUTANG (STUDI KASUS PADA PT.BII FINANCE CENTER (2007)
PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP DAN PENYUSUTAN (STUDI K ASUS PT.DELTA JAKARTA) (2007)
PERLAKUAN AKUNTANSI DANA PENSIUN (STUDI KASUS DANA PENSIUN PERTAMINA (2007)
HUBUNGAN LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI DENGAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR DI INDONESIA (2007)
LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK INVESTASI (STUDI KASUS PADA PT.INDO SEMAR SAKTI) (2007)
ANALISAPERLAKUAN AKUNTANSI TRANSAKSI SEWA GUNA USAHA DITINJAU DARI SEGI LESSE (STUDI KASUS PADA PT.X) (2007)
EVALUASI KEBIJAKAN PENYUSUNAN LAPORAN KONSOLIDASI PADA PT.KRAKATAU ESTATE CILEGON (2007)
ANALISA LAPORAN ARUS KAS UNTUKMENILAI KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT.HOTLINETAMA SARANA (2007)
ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PADA PT.ENERGIZER TRADING INDONESIA0 (2007)
PENGARUH LEVERAGE OPERASI PERUSAHAAN LEVERAGE KEUANGAN PERUSAHAAN UKURAN PERUSAHAAN DAN CORPORATE OVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (2008)
ANALISIS IMPLEMENTASI CORORATE GOVERNANCE PADA PETAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEJ TAHUN 2008-2007 (2008)
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTU PERIODE 2003-2006 (2008)
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DI SEKTOR HARI PELAPORAN PENDAPATAN (2008)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK- PRAKTEKPENGUNGKAPAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (2008)
-FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPTAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA PASCA KEPUTUSAN BAPEPAM NO KEPUTUSAN .36/2003 (2008)
STUDI EMPIRIS TERHADAP FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN JUMLAH DEVIDN (2008)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPRNGARUH TERHADAP PARATAAN LABA DAN KAITANYA DENGAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (2008)
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN PROFITABILITAS UMUR PERUSAHAAN LEVERAGE,LIKUIDITAS DAN SAHAM PUBLIK TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2008)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK PERATAAN LABA DAN KAITANYA DENGAN KINERJA SAHAM PADA PERUSAHAAN PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BEJ (2008)
PENERAPAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH DALAM PRODUK BAGI HASIL PIHAK KETIGA PADA PEMBIAYAAN MUDRABAHAH PT.BANK MUAMALAT INDONESIA,Tbk SESUAI DENGAN PSAK NO.59 (2008)
PENGARUH CORPOATIVE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2008)
ANALISIS PENGARUH PRAKTEK TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (2008)
ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIA SAHAMPADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2002-2006 (2008)
ANALISIS PENGARUH SIZE PERUSAHAAN TIPE INDUSTRI BASIS PERUSAHAAN PROFITABILITAS LEVERAGE DAN LIKUIDITAS TERHADAP TINGKAT PENGNGKAPAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN GOPUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (2008)
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL KEPEMILIKAN INSTITUTIONAL DAN KEPEMILIKAN ASING PADA KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN SEBUAH PERSPEKTIF THEORY AGENCY (2008)
PRAKTIK PENGUNGKAPAN ASPEK TATA KELOLA PERUSAHAAN DALAM LAPORAN TAHUNAN DAN RELEVANSINYA BAGI INVESTOR (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SEKTORPERDAGANGAN DAN JASA) (2008)
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DAN YIELD OBLIGASI (2008)
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2008)
PENGARUH PERUBAHAN LABA AKUNTANSI (ACCOUNTING INCOME) DAN ARUS KAS OPERASI (OPERATING CASH FLOW) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN –PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTA DI BEJ 2004-2006 (2008)
PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BEJ (2008)
ANALISAPERBANDINGAN VALUE RELEVANT ANTARA NET INCOME DAN CASH FLOW DALAMKAITANYA DENGAN SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN (2008)
ANALISA IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.PUPUKKUJANG CIKAMPEK (2008)
PENGARUH MERGER DAN AKUSISI TERHADAP KEMAKMURAN PEMEGANG SAHAM DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2008)
METODE PENGAKUAN REVENUE PRUSAHAAN PENGEMBANG REALESTATE (STUDI KASUS PADA PT.X) (2008)
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN INFORMASI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERIODE 2004-2005 (2008)
TINGKAT PROFITABILITAS INDUSTRI PERBANKAN DI TINJAU DARI KONSEP SYARIAH (STUDI KASUS PADA BANK PERKREDITAN SYARIAH ALWADIAH TASIKMALAYA JAWA BARAT DAN BANK PERKREDITAN RAKYAT X TANGGERANG BANTEN ) (2008)
PERLAKUAN KEPEMILIKAN INSTUTIONAL TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI INDONESIA (2008)
PENGARUH FRE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP UTANG DAN KINERJA (2008)
PENGARUH FRE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA (2008)
ANALISA PENGARUH MEKANISME GOODS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI FOODS AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEJ (2008)
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2008)
ANALISIS PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT.BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO),Tbk KANTOR CABANG SYARIAH JAKARTA (2008)
ANALISIS IMPLEMENTASI PERTANGGUNG JAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.MEDCO ENERGY INTERNATIONAL) (2008)
ANALISIS RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2008)
ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEJ DAN BES (2008)
ANALISIS PENGARUH SIZE PERUSAHAN TIPE INDUSTRI BASIS PERUSAHAAN PROFITABILITAS LEVERAGE DAN LIKUIDITAS TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BEI (2008)
ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAMMEMPREDIKSI TERTUMBUH NYA LABA PADA PERUSAHAAN INDUSTRI KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEJ (2008)
MENGEVALUASI KEPRIBADIAN WIRA USAHA MINANG DALAM MENGELOLA USAHA PAKAIAN DI PASAR TANAH ABANG (2008)
-PENGARUH ALIRAN KAS BEBAS DAN KESEMPATAN INVESTASI DAN LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP AKRUAL DISKRESIONER PADA PERUSAHAAN MANUATUR DI BEJ(2007)
-ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LABA AKUNTANSI DAN LABA TUNAI DENGAN DE (2007)VIDEN KAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TELAH GO PUBLIK TAHUN 2000-2003 (2007)
-ANALISIS PENGARUH EPS, ROI, DER, DAN NPM TERHADAP HARGA SAHAM PERDANA DENGAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (2007)
-ANALISIS RASIO DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PT.X PERUSAHAAN PROPERTY DI JAKARTA (2007)
-ANALISIS PENGARUH RASIO LANCAR, RASIO UTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN JENIS INDUSTRI TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDATA DI BEJ (2007)
-ANALISIS PROFITABILITAS UKURAN PERUSAHAAN DAN SEKTOR INDUSTRI TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
-PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN UTANG P\DA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
-ANALISIS PENGARUH INFORMASI PERUSAHAAN METODE AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BEJ (2007)
-ANALISIS PENGARUH ANTARA ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI DAN DATA AKRUAL TERHADAP RETURN SAHAM (2007)
-ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TEDAFTAR DI BEJ (2007)
-ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE,RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS PORSI SAHAM PUBLIK DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
-ANALISIS PENGARUH PENERAPAN METODE ARUS BIAYA PERUSAHAAN,NILAI PERSEDIAAN DAN PROFIT MARGIN TERHADAP VALUE PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TEDAFTAR DI BEJ (2007)
-PENGARUH HARGA SAHAM SIZE DAN RESIKO SAHAM TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
-HUBUNGAN ANTARA RASIO DAN PROFITABILITAS DEGAN NILAI TAMBAHAN EKONOMIS DALAM KINERJA KEUANGAN DI PERUSAHAAN (2007)
-ANALISIS PENGARUH ANTARA ARUS KAS DAN AKTIFITAS OPERASI DAN DATA AKRUAL TERHADAP RETURN SAHAM (2007)
-ANALISIS KEMAMPUAN LABA PIUTANG PERSEDIAAN BIAYA ADMINISTRASI DAN PENJUALAN, DAN RASIO LABA KOTOR TERHADAP PENJUALAN DALAM MEMPREDIKSI LABA PERUSAHAAN (2007)
-ANALISIS PERATAAN PENGHASILAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN KAITANYA DENGAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (2007)
-ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED,RESIDUAL INCOME EARNINGS DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETRN YANG DITERIMA PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
-PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA INDUSTRI TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BEJ PASCA PUNCAK KISIS (2007)
-PENGARUH DAI PENGIMPLEMENTASIAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SUATU STUDI KASUS PT.ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (2007)
-ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI RETURN SAHAM PADA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (2007)
-FAKTOR- FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN BUKTI EMPIRIS DI BEJ (2007)
-ANALISA RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ ( 2007)
-FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
-RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KESEHATAN PERBANKAN (2007)
-ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
-ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PEMILIHAN METODE DEPRESIASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (2007)
-ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PEMERINTAH YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PEIODE 2004-2006 (2007)
-ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN (2007)
HUBUNGAN KANDUNGAN INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN KOMPONEN ARUS KAS DENGAN HARGA SAHAM (2007)
-ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM PMBERIAN KREDIT PADA PT.BANK KONVENSIONAL DAN SISTEM PEMBAYARAN MURABAHAH PADA PT.BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA PT.BANK KONVENSIONAL Y DAN PT.BANK SYARIAH X ) (2007)
-ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PADA BPR SYARIAH YNG MELAKUKAN PERENCANAAN STRATEGIS FORMAL DAN NON FORMAL (2007)
-PENGGUNAAAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEUNTUNGAN INVESTASI BAGI INVESTOR DI PASAR MODAL PADA BEJ (2007)
-ELEVANSI NILAI DEVIDEN YIELD DAN PRICE EARNING RATIO DENGAN VARIABEL MODERASI INVESTMENT OPORTUNITY SET (IOS) DALAM PENILAIAN PERUBAHAN HARGA SAHAM (RETURN) (2007)
-DAMPAK PERUSAHAAN EARNINGS DAN CASH FLOW TERHADAP KEMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM MEMBAYAR DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TEDAFTAR DI BEJ (2007)
-PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MEODE EVA DAN MVA SETELAH KRISIS MONETER (2007)
-ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL DAN ALTMAN SEBAGAI ALAT UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KEGAGALAN USAHA BANK (2007)
-KEMUNGKINAN PENERAPAN AKUNTANSI SOSIAL EKONOMI PADA PT.INTIRUB (2007)
-STUDI KOMPARATIF AKUNTANSI PEMBIAYAAN MURABAHAH ANTARA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN NIT SYARIAH BANK BUKOPIN (2007)
-ANALISAPENGARUH KINERJAKEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)-
-PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.X)- (2007)
-BEBERAPA MASALAH PERPAJAKAN DI BANK SYARIAH DI INDONESIA (STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI (2007)
-PERBANDINGAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PELAPORAN BIAYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN YANG MENGGUNAKAN AKUNTANSI KONVENSIONAL DAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA (ASDM) (STUDI KASUS PADA PT.PERDANA PERKASA (2007)
-PENGARUH PUBLIKASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
-FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PERDAGANGAN RETAIL (2007)
-ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN PADA PT.X (2007)
-PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (2007)
-ANALISIS PERBEDAAAN ANTARA LAPORAN KLEUANGAN KOMERSIL DENGAN LAPORAN KEUANGAN FISKAL PADA PT.YKK ZIPPER INDONESIA (2007)
-ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN HARGA,VOLUME PERDAGANGAN SAHAM ANTARA PERUSAHAANYANG MELAKUKAN DAN YANG TIDAK MELAKUKAN PEMECAHAN SAHAM (2007)
-ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL DAN METODE ALTMAN UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN PADA BANK MANDIRI,BANK BCA,BANK BNI DAN BANK BRI (2007)
-PREDIKSI KEBANGKRUTAN BERDASARKAN ANALISA MODEL Z.SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
-ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS,SOLVABILITAS ,PROFITABILITAS ,UKURAN PERUSAHAAN JENIS INDUSTRI DAN BASIS PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPANN INFORMASI LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
-PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIALDAN KEPEMILIKAN INSTITUISIONAL TERHADAPKEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TEDAFTAR DI BEJ (2007)
-PERSEPSI ANALIS KREDIT ATAU PEMBAYARAN TENTANG RESIKO KREDIT BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA BANK BCA DAN BANK SYARIAH MANDIRI (2007)
PENGARUH VARIABILITAS PERSEDIAAN LABA AKUNTANSI HARGA POKOK PENJUALAN,UKURAN PERUSAHAAN ,RASIO LANCAR DAN LEVERAGE TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
-ASOSIASI ANTARA TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN KONSENSUS RAMALAN ANALISA DAN MANAJEMEN SUATU STUDI EKSPERIMEN (2007)-
-PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (2007)-
-ANALISIS VALUE RELEVANCE NET INCOME DAN CASH FLOW BERDASARKAN SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ PERIODE 2001-2005 (2007)
-ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI,LABA TUNAI DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DEVIDEN KAS PADA SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (2007)
-ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL BADAN USAHA MILIK NEGARA DAN MODEL ALTMAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI YANG TEDAFTAR DI BEJ TAHUN 2002-2005 (2007)
-ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING DI BEJ (2007)
-PERLAKUAN AKUNTANS ATAS MUSYARAKAH DAN MUDRABAHAH DALAM KAITANYA DALAM PEMBERIAN HAK BAGI HASIL PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU OTISTA (2007)
-ANALISIS PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN DAN PENGARUH NYA TERHADAP EARNING PRICE RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ (FIFO VS AVERAGE)- (2007)
-ANALISA KETAATAN EMITEN TERHADAP ATURAN BOARD GOVERNONCE DAN PENGARUHNYA DENGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK (2007)
-ANALISIS METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP SERTA PENGARUH NYA TERHADAP LAPORAN LABA RUGI DAN NILAI BUKU PADA PT.AVIA JAYA INDAH (2007)
-ANALISIS PERBANDINGAN SEWA GUNA USAHA DAN PINJAMAN PERBANKAN DALAM PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP PADA PT.INTRACO PENTA (2007)
-PENGARUH PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN DALAM RANGKA PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA PT.X (2007)
-ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PT.TIMAH ,Tbk DIBANDINGKAN DENGAN RASIO KEUANGAN RATA-RATA INDUSTRI PERTAMBANGAN (2007)
-PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP AKTIVA TETAP DAN PENERAPAN METODE DEPRESIASI PADA PT.YODYA KARYA (2007)
-EVALUASI PERHITUNGAN ZAKAT ATASI PENGHASILAN USAHA PADA LEMBAGA-LEMBAGA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK MUAMALLAT INDONESIA (2007)
-HUBUNGAN STUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DENGAN KINERJA PERUSAHAAN NILAI DA BIAYA AGENSI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEJ (2008)
-ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN FAKTOR- FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGUNGKAPAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
-ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERBUKA YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
-PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PADA PT.AMAN SENTOSA PERSADA (2008)
-ANALISIS TINGKAT RETURN GOVERNMENT BOND SEBELUM DAN PADA SAAT JATUH TEMPO PADA PT.BANK RABO BANK INTERNATIONAL INDONESIA (2008)
-ANALISA TINGKAT PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DEVIDEN KAS PERUSAHAAN PADA LQ 45 SELAMA PERIODE 2004-2007 (2008)
-METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PT.AMAN SENTOSA PERSADA (2008)
-ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN RASIO ARUS KAS TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
-PENGARUH GOOD CORPOATE GOVERNANCETERHADAP AGENCY COST DAN KINERJA PERUSAHAAN (2008)
-PENGARUH SISI INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
-PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TETAP BERWUJUD PADA PT.AMAN SENTOSA PERSADA (2008)
-PENERAPAN PAJAK PSAK NO.59 PADA BANK SYARIAH MANDIRI (2008)
- PENGARUH IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (2008)
-HUBUNGAN LABA AKUNTANSI,NILAI BUKU DAN TOTAL ARUS KAS DENGAN MARKET VALUE (STUDI AKUNTANSI RELEVANSI NILAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
-HUBUNGAN STRUKTUR CORPORATE GOVEERNANCE DENGAN NILAI PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAAN (2008)
-ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN LEVERAGE DAN ACCOUNTING ROA TERHADAPPEMILIHAN METODE DEPRESIASI PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
-ANALISIS PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2005-2006 (2008)
-PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (2008)
-ANALISIS PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAPNILAI PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN LABA (2008)
-ANALISIS PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AGENCY COST PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2008)-
-ANALISIS PENGARUH KINERJA ARUS KAS,PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (2008)
-ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2002-2006 (2008)
-FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BEI TAHUN 2005-2006 (2008)
-ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2004-2006 (2008)
-PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
ANALISA PENGARUH PENERAPAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA DAN KINERJA PERUSAHAAN NON KEUANGAN TAHUN 2005-2006 YANG TERCATAT DI BEJ (2008)
-ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PADA PERIODE TAHUN 2004-2006 (2008)
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
-PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DAN KINERJA PERUSAHAAN (2008)
-ANALISIS PENGARUH PENERAPAN METODE ARUS BIAYA PERSEDIAAN,PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN GROS PROFIT MARGIN TERHADAP MARKET TOO BACK RATIO PADA PERUSAHAAAN MANUFAKTUR DI BEI (2008)
-ANALISIS IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE PADA PERUSAHAAN BUMN (2008)
-ANALISIS PENGARUH SISI INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN DALAM PENGUNGKAPAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
-CORPORATE GOVERNANCE DAN KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL (2008)
-ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN DENGAN SISTEM BAGI HASIL PADA BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA BANK TABUNGAN NEGARA(PERSERO) KANTOR CABANG SYARIAH JAKARTA (2008)
-PENGARUH PRAKTIK MANAJEMEN LABA TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (2008)
-HUBUNGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL,KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL RESIKO KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN DEVIDEN DALAM PERSPEKTIF TEORI KE AGENAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2004-2007 (2008)
-PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN GO PUBLIK PADA PERIODE TAHUN 2005 DAN 2006 (2008)
-PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DAN BIAYA AGENSI (2008)
-ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BEI PADA PERIODE 2004-2006 (2008)
-ANALISIS PENGAUH PENERAPAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA DAN NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ TAHUN 2003-2006 (2008)
-PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN TAGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (STUDI PERBANDINGAN PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2005-2006 (2008)
-ANALISIS TINGKAT PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
-ANALISIS PENGARUH STRUKTURCORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKKTUR DAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
-ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LABA AKUNTANSI DAN LABA TUNAI DENGAN DEVIDEN KAS,HUTANG DIVIDEN DAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE 2003-2006 (2008)
- PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BEI (2009)
-ANALISA PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAAN KELENGKAPAN SUKARELA DAN KUALITAS CORPORATE GOVERNANCE PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA (2009)
-ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS KEBIJAKAN HUTANG DAN OPERATING LEVERAGE TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (2008)
-PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGELOLAAN LABA DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEJ (2008)
-MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA DAN KINERJA PERUSAHAAN (2008)
-FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BEI TAHUN 2005-2006 (2008)
-PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAPPRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI INDONESIA (2008)
-ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMELDAN METODE ALTMAN SEBAGAI ALAT UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KEGAGALAN BANK SWASTA NASIONAL PERIODE 2004-2006 (2008)
-HUBUNGAN ANTARA KUALITAS IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE DENGAN PRAKTEK MANAJEMEN LABA (2008)
-PENGARUH PRAKTIK MANAJEMEN LABA TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN KUALITAS LABA VARIABEL INTERVENING (2008)
-ANALISIS KOMPARATIF KINERJA BANK SYARIAH MENGGUNAKAN METODE CAMEL (STUDI KASUS PADA BNI DAN BSM PERIODE 2001-2006 (2008)
-ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
-ANALISIS PENGARUH METODE ARUS BIAYA NILAI PERSEDIAAN DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP NILAI PASAR SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (2008)
-PENGARUH BIAYA KESEJAHTRAAN KARYAWAN ,BIAYA KOMUNITAS BIAYA PENAGANAN PELANGGAN DAN BIAYA PROGRAM LINGKUNGAN SOSIAL SEBAGAI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (2008)
-PENGARUH KINERJA KEUANGAN TEHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEJ PADA TAHUN 2004-2006 (2008)
-PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI 2004-2007 (2009)
-ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI (2009)

Daftar skripsi Akuntansi Keuangan
Referensi:
Read more >>