Rabu, 18 April 2012

Perspektif Nasabah Perbankan atas Kehadiran SMS Banking dan WAP Banking sebagai Sistem Informasi Perbankan yang Bernilai Tambah

Penelitian ini telah Dipresentasikan pada Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (SNIKTI) 2007 di Universitas Indonesia – Jakarta (29 – 30 Januari 2007)
Abstrak:
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Achraf Ayadi (2005), mobile Banking (mBanking) diperlakukan sebagai salah satu layanan sistem informasi dari pihak perbankan yang paling penting yang mampu menghasilkan informasi keuangan, yang meliputi cek saldo, transfer dana, informasi tagihan kartu kredit, pembayaran tagihan, dan sebagainya melalui suatu alat pemampu Internet tanpa kabel. Penting bagi nasabah untuk mendapat kemudahan-kemudahan dalam memperoleh informasi keuangan dan melakukan transaksi secara on-line, tanpa harus mengunjungi Bank tempat mereka menjadi nasabah. Ketika nasabah merasa terpuaskan oleh dua hal yakni kecepatan dalam memperoleh informasi keuangan serta keakuratannya dan kemudahan dalam pelaksanaan aktifitas transaksi Mbanking maka tujuan layanan SMS dan WAP Banking sebagai sistem informasi perbankan yang bernilai tambah akan tercapai. Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini yaitu bagaimana kehadiran layanan SMS Banking dan WAP Banking ditanggapi oleh para nasabah perbankan?.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui beberapa kenyataan berikut ini : Pertama, layanan SMS dan WAP digunakan secara merata oleh responden pada rentang umur yang diberikan pada kuesioner. Laki-laki menjadi pengguna utama layanan ini dibandingkan wanita. Pihak Bank kurang memberikan sosialisasi yang penuh terhadap layanan ini. Responden yang berprofesi sebagai karyawan dan sebagian besar adalah seorang sarjana memang menjadi pengguna utama layanan ini khususnya SMS Banking, tanpa ada kaitannya dengan besar kecilnya tingkat penghasilan mereka. KeduaSebagian besar dari responden telah mengetahui dan menggunakan layanan SMS Banking, namun tidak halnya dengan layanan WAP Banking. Layanan transfer mendapat porsi paling banyak yang digunakan oleh responden walau hanya mempunyai frekuensi pemakaian antara lima sampai sepuluh kali dalam sebulan. Meskipun demikian, layanan-layanan dimana karyawan dan pelajar menjadi calon pengguna utama ini merupakan layanan yang mempunyai masa depan dan berguna untuk diterapkan di negara ini. Temuan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Amin, Hanudin, et el (2005) dan T. Alsindi, et el (2004).
Ketiga, Seluruh responden baik yang menggunakan maupun hanya mengetahui tata cara penggunaan WAP Banking beranggapan bahwa layanan WAP Banking beserta tampilannya mudah untuk dipahami dan digunakan. Dengan demikian berarti temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh T. Alsindi, et el (2004). Begitu juga dengan kecepatan dalam membalas pesan yang dikirimkan serta kenyamanan penggunaan SMS Banking yang menurut sebagian besar responden telah memenuhi syarat akan kemudahan dan kenyamanan. Dengan demikian berarti temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Amin, Hanudin, et el (2005).
Keempat, Tarip yang dikenakan pihak Bank untuk layanan SMS Banking telah sesuai dengan harapan nasabah perbankan walaupun patut mendapat garis bawah bahwa pembebasan biaya atas layanan ini akan lebih diharapkan oleh nasabah perbankan. Begitu juga halnya dengan layanan sistem informasi WAP Banking yang dirasa nasabah perbankan terlalu mahal. Kelima, Berdasarkan hasil penelitian ini, layanan SMS Banking merupakan layanan yang aman untuk digunakan. Fakta ini mendukung keterangan pada tabloid PULSA edisi 73 (2006) serta penelitian yang dilakukan oleh Amin, Hanudin, et el (2005). Hal yang sama tidak dijumpai pada layanan WAP Banking dimana nasabah merasa tidak aman untuk menggunakannya. Dengan demikian berarti temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh T. Alsindi, et el (2004).
Artikel lengkap dapat didownload disini -> penelitian-sms-banking-dan-wap-banking.pdf

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar