RISET YANG MENDUKUNG TEORI AKUNTANSI POSITIF
Banyak iieriset yang telah membuktikan ketiga hipotesis yang dikemukakan oleh
Watt & Zimmerman , adapun periset-periset tersebut adalah Scott (2000):
a. Healy,1985 dengan hipotesis perencanaan bonus, yang menghasilkan bukti
para manajer yang mendasarkan bonusnya pada income netto dilaporkan
secara sistematis menggunakan kebijakan akuntansi accrual untuk pelaporan
pendapatannya sehingga dapat memaksimalkan bonus.
b. Sweeney,1994 dengan hipotesis perjanjian hutang, dihasilkan bukti bahwa
perusahaan sering melanggar perjanjian hutang dalam bentuk pemeliharaan
modal kerja dan ekuitas pemegang saham.
c. Jones,1991 mengkaji perubahan perusahaan untuk menurunkan income
netto yang dilaporkan untuk keringanan impor. Pemberian keringan impor
pada perusahaan tidak adil karena dipengaruhi oleh kompetisi asing, sebagian
merupakan keputusan politik..
d. Lev (1979) dalam hipotesis bonus — debt convenant adanya kecenderungan
manajer menjadi opportunistik dengan menyelamatkan bonus dan
mengabaikan perubahan debt convenant ketika effisiensi pasar yang
diharapkan bereaksi negatif.
RISET YANG MENGKRITIK TEORI AKUNTANSI POSITIF
Sejak tahun 1982 banyak artikel yang mengkritik dan mengevaluasi teori akuntansi
positif yang telah dipublikasikan. Dalam hal ini para kritikus biasanya dikelompokkan menjadi
tiga kelompok, yaitu (Lawrence A B,1992):
1. Kritik tentang teknik atau metode penelitian.
Dalam hal ini dinyatakan bahwa tulisan tentang akuntansi positif yang sudah disurvey
gagal untuk mendiskripsikan model dari multi person/manusia secara keseluruhan sama
untuk multi period/masa secara keseluruhan dan lemah dalam kedua strategi, yaitu :
dalam pertimbangan dan pendekatan teori yang mungkin berguna dalam perkembangan
teori formal.
Jurnal Akuntansi & Auditing 89
Volume 01/ No. 01/ Nopember 2004
Masalah utama dengan semua kritik pada metodologi berdasarkan ilmu pengetahuan
ekonomi adalah penggunaan ilmu-ilmu ekonomi neoklasik sebagai basis utama untuk
memahami teori akuntansi. Para ekonom telah lama mengetahui bahwa mudah bagi para
pembuat keputusan untuk menggunakan harga-harga keseimbangan tetapi hanya jika ada
alasan yang bagus untuk menganggap bahwa semua pasar adalah dalam keseimbangan.
Pertanyaan yang terbuka adalah apakah maksudny a menggunakan harga-harga
keseimbangan ketika tidak ada alasan yang mencukupi untuk menganggap bahwa semua
pasar jelas. Kritik yang ada adalah bahwa pengujian pasar menyebabkan mereka hanya
mempunyai pengaruh yang sedikit dalam riset akuntansi.
2. Kritik tentang filosofi lebih banyak didasarkan pada penekanan bahwa Watts & Zimmerman
memberi batasan positif/normatif. Watts & Zimmerman tidak bersandar pada filsafat
argumen-argumen ilmu pengetahuan lainnya dalam tulisan pertama mereka untuk
mendukung metodologi yang sedang mereka kembangkan. Watt & Zimmerman
menganggap bahwa social world dan strukturnya dapat dipandang secara terpisah dari
individu yang dipelajarinya, hal ini tidak obyektif karena tidak mungkin peneliti terpisah
dari obyek yang diteliti. Penelitian oleh Watt & Zimmerman sama dengan penelitian Chicago
School Economist George Stigler dan Gary Becker (1977). Para peneliti menjelaskan
fenomena konsekuensi dari memaksimumkan utility atau profit tidak langsung atau
memaksimumkan kekayaan. Sementara mungkin dianggap sesuai/pantas oleh ekonom
neoklasik yang beranggapan bahwa semua orang adalah pemaksimasi, juga sama
pentingnya untuk mengakui adanya keberatan-keberatan terhadap asumsi seperti itu.
Herbert Simon (1959, 1979) punya catatan yang panjang bahwa dalam banyak keadaanl
situasi, dimana para pembuat keputusan tertarik pada pencapaian suatu tingkat kepuasan
akan kegunaan/utilitas yang ditargetkan. Biaya untuk melakukan perbaikan terhadap proses
untuk dapat benar-benar mencapai hasil yang maksimum secara analitis mungkin akan
terlalu besar. Ketika seseorang memperdebatkan lebih jauh dalam menyokong upaya
maksimasi kegunaan/utilitas yang diharapkan, maka keadaan bertambah buruk.
Watts dan Zimmerman telah dapat menggeser pertanyaan-pertanyaan penelitian pada
daerah/domain dimana ilmu ekonomi neoklasik sepertinya akan lebih cocok/sesuai dengan
adanya situasi-situasi pi I ihan statis yang dihadapi para manajer dan praktisi akuntan yang
harus dapat memutuskan prosedur mana yang akan digunakan.
3. Kritik tentang penelitian akuntansi yang didasarkan ekonomi.
a. Metodologinya individu, digambarkan bahwa setiap fenomena sosial sebagai
konsekuensi pembuatan keputusan oleh individu. Singkatnya individu membuat keputusan
tetapi tidak melaksanakan. Ketika komite menyusun standar, direktur membuat keputusan,
metodologi individu mengatakan bahwa itu keputusan group dengan penjelasan keputusan
yang dibuat oleh masing-masing anggota dalam komite. Para ekonom telah lama menyadari
bahwa adalah hal yang mudah (dan secara logis konsisten) bagi seorang pembuat
keputusan untuk menggunakan tingkat harga-harga keseimbangan (equilibrium) tetapi
hanya jika tersedia alasan yang bagus yang menganggap bahwa seluruh pasar berada
pada kondisi keseimbangan. Ketika terjadi kontradiksi logis pada tingkat yang rendah
dimana suatu pasar tidak bebas, permintaan menjadi tidak sama/sebanding dengan 90 I PENDEKATAN DAN KRITIK TEORI AKUNTANSI POSITIF
Oleh : Indira Januarli
penawaran pada harga yang berlaku. Penggunaan harga ketidakseimbangan
(disequilibrium) seperti itu akan membawa pada kesukaran-kesukaran matematis karena
tidak semua pembeli (demanders) melakukan maksimisasi atau tidak semua pensuplai
(suppliers) melakukan maksimisasi. Karena anggapan akan adanya maksimisasi universal
menjadi inti pokok metodologi dart Watts & Zimmerman, maka tidak dimungkinkan bagi
mereka untuk mempertimbangkan adanya kegagalan-kegagal an pasar atau situasi-situasi
ketidakseimbangan lain apapun. Karena itu, Demski menyanggah analisis equilibrium
untuk menyokong "konsepsi/gagasan mengenai perlaku (behavioral)". Sampai saat dimana
secara eksplisit model-model telah dapat diciptakan dengan mengikutsertakan "konsepsi/
gagasan mengenai peritaku" dalam berurusan dengan bagaimana para pembuat keputusan
menanggapi ketidaksempurnaan keseimbangan tersebut. Model-model pada kondisi
keseimbangan yang tidak sempurna tidak dapat dipertimbangkan sebagai dasar yang dapat
diandalkan untuk menganggap adanya suatu harga keseimbangan yang stabil.
b. Pendekatan neokiasik dengan memakslmalkan hipotesisnya karena asumsi atau anggapan
maksimallsasi adalah hanya salah satu dart banyak asumsi yang diperlukan dalam teori
neokiasik, dlbawah klalm ini bahwa setlap individu membuat keputusan, subyeknya diberl
batasan yang secara eksklusif memaksimalkan manfaat dart masing-masing personel.
Dalam ekonomi neokiasik masalahnya adalah tidak pernah orang-orang benar-benar
makslmal. Satu-satunya kritik yang mungkin adalah apakah ini dapat dilakukan dengan
mudah. Ilmu ekonomi neokiasik secara menyedihkan lemah dalam soal dinamika
(Demski,1988). Secara khusus, dia mengatakan bahwa pertanyaan yang penting adalah
"bukan bagaimana pilihan-pilihan metode .akuntansi bervariasi tergantung waktu dan
keadaan, tetapi mengapa organisasi mendesain untuk memotivasi perilaku khusus ini dalam
bidang akuntansi". Pertanyaan "bagaimana" menjelaskan daerah dart penelitian deskriptif
dan pertanyaan "mengapa" menjelaskan yang ada pada teori-teori. Konsekuensi logis dart
kritik Demski adalah untuk menjelaskan bahwa Watts dan Zimmerman itu mengajukan
suatu teori yang deskriptif meskipun mereka mengklaim menawarkan/mengajukan
penjelasan-penjelasan positif. Yang terpenting, Demski sepertinya menemukan bahwa
teori akuntansi positif (contohnya, penjelasan (eksplanasi) berdasarkan ekonomi)
merupakan dasar/basis yang tidak cukup bagi penelitian akuntansi.
RISET YANG MENDUKUNG TEORI AKUNTANSI POSITIF
Referensi: