Rabu, 08 Juni 2011

PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR

PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
Perekonomian empat sector dikenal juga sebagai perekonomian terbuka. Analisis perekonomian terbuka merupakan suatpu analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi (pendapatan nasional) suatu Negara dengan mempertimbangkan pengaruh dari kegiatan ekspor dan impor Negara tersebut. Dengan demikian dalam analisis ini muncul dua aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan yakni aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor dan aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari Negara lain. Kedua aliran tersebut akan dapat mempengaruhimkeseimbangan perekonomian.
Sirkulasi aliran pendapatan dan pengeluaran untuk perekonomian empat sector :
Diagram Aliran Perekonomian Terbuka











Berdasarkan gambar diagram tersebut terlihat adanya empat aliran pengeluaran dari beberapa sector ke sector perusahaan. Keempat aliran pengeluaran tersebut adalah :
Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas barang dan atau jasa yang diproduksi di dalam negeri (C).
Pengeluaran investasi perusahaan yakni pembelanjaan atas barang-barang modal yang dihasilkan di dalam negeri (I)
Penegeluaran pemerintah
Ekspor, yakni pengeluaran yang dilakukan oleh Negara lain atas pembelian dan atau jasa yang dihasilkan perusahaan dalam negeri (X).
Keempat aliran tersebut dapat dikatakan sebagai komponen permintaan agregat (aggregate demand/ AD) atas pendapatan nasional pada perekonomian empat sector.

PENDAPATAN NASIONAL KESEMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA
Perekonomian terbuka ditandai denganketerlibatan sector luar negeri Selanjutnya sector luar negeri tersebut akan menambah satu komponen pendapatan nasional yakni ekspor netto. Untuk dapat memahami kedua variable tersebut perlu dilakukan pembedaan terhadap pengeluaran domestic total ( total domestic expenditure/ domestic demand ) dengan produk nasional total (total national product). Pengekuaran domestic total yang dilakukan oleh pelaku ekonomi dalam negeri meliputi konsumsi, investasi, dan pengeluaran pemerintah untuk pembelian seluruh barang dan jasa tertentu yang ditawarkan. Perlu diketahui pula bahwa ebagian dari barang dan jasa yang yang ditawarkan kemunginan dihasilkan dari luar negeri sehingga dikenal pula sebagai produk impor (M). Di sisi lain produk nasional total adalah keseluruhan produk yang dihasilkan oleh suatu Negara yang kemudian akan ditawarkan/dijual ke penduduk dalam negeri atau penduduk luar negeri (dikenal sebagai produk ekspor atau disimbolkan dengan X). Perbedaan antara pengeluaran domestic dengan produk nasionla tersebut menunjukkan besarnya ekspor netto.
Perhitungan besarnya permintaan total terhadap produk yang dihasilkan dari dalam negeri tidak hanya meliputi besarnya jumlah permintaan domestic tetapi juga perlu diperhitungkan besarnya permintaan dari luar negeri. Dengan demikian permintaan agregat suatu Negara adalah terdiri dari permintaan domstik (C+I+G) ditambah dengan pengeluaran atas permintaan produkmoleh luar negeri (X) dikurangi dengan pembeian produk dari luar negeri (M).
Secara matematis dirumuskan pada persamaan di bawah ini untuk memperoleh kondisi keseimbangan perekonomian empat sector :
Y = C + I +G +X –M (pendekatan AD – AS)
C + S + T = C + I + G +X – M
S + T + M = I + G + X (pendekatan kebocoran-injeksi)
Ekspor adalah salah satu komponen pengeluaran agregat sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai. Apabila ekspor bertambah, pengeluaran agregat kan bertambah tinggi dan selanjutnya akan menaikkan pendapatan nasional. Tetapi sebaliknya, pendapatan nasional tidak dapat mempengaruhi ekspor. Ekspor belum tentu bertambah apabila pendapatan nasional bertambah. Dengan demikian fungsi ekspor menyerupai fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah yang bersifat otonom. Secara grafik, fungsi ekspor dapat digambarkan sebagi kurva yang sejajr sumbu mendatar.
Di sisi lain, besarnya impor dapat dipengaruhi oleh pendapatan nasional Negara bersangkutan atau pada kondisi tertentu tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Secar grafik, fungsi impor yang bersifat otonom memilki kurva yang sejajar dengan sumbu pendapatan nasional, sedangkan fungsi impor yang bersifat proporsional terhadap pendapatan nasional memiliki kurva dengan slope positif.






Kurva ekspor otonom






Kurva impor otonom





Kurva impor proporsional



ANGKA PENGGANDA (MULTIPLIER) DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengeluaran untuk impor dalam perekonomian terbuka tergantung dari besar kecilnya pendapatan. Pada kondisi tertentu, tidak menutup kemungkinan pula bahwa nilai impor tersebut dianggap tetap (bersifat otonom). Secara matematis, bila nilai impor dianggap tetap maka :
M = Mo ; Mo adalah impor otonom
Apabila impor dipengaruhi oleh pendapatan nasional secara proporsional , bentuk matematis persamaan impor adalah :
M = My
atau secara keseluruhan dapat ditulis :
M = Mo + My
Mo adalah impor otonom dan m adalah marginal propensity to import



ANGKA PENGGANDA PADA PEREKONOMIAN TERBUKA DENGAN IMPOR OTONOM TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL
Besarnya angka pengganda pengeluaran pada perekonomian terbuka dengan impor sebagai variable tetap dan pajak bersifat otonom (tetap/lump-sump) adalah sama dengan angka pengganda pengeluaran untuk perekonomian untuk tiga sector dengan pajak bersifat otonom. Nilai angka pengganda tersebut akan berbeda dalam hal impor bersifat otonom dan pajak bersifat proporsional. Angka pengganda pengeluaran pada perekonomian trebuka dngan impor dan pajak masing-masing bersifat otonom, dapat diperoleh sebagai berikut :
Y = C + I + G + X - M
Y = Co + b (Y – Txo + Tr) + Io + Go + Xo - Mo
Y = Co + By – bTxo + bTr + Io + Go + Xo – Mo
(I-b)Y = Co – bTxo + bTr + Io + Go + Xo – Mo
Y=(Co-bTxo+bTr+Io+Go+Xo-Mo)/(I-b)
Apabila terjadi perubahan pada pengeluaran otonom seperti investasi otonom (Io) dimana investasi berubah sebesar ∆I maka pendapatan nasional akna berubah menjadi Y + ∆Y. Secara matematis perumusan angka dapat dijelaskan sebagai berikut :
Y+ ∆Y=(Co-bTxo+bTr+Io+Go+Xo-Mo)/(I-b)
Persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi :
∆Y = ∆I / (I - b)
∆Y/∆I = I/ (I – b)
Dengan demikian angka pengganda pengeluaran investasi (ke) adalah :
k=I/(I-b)=∆Y/∆I
Dengan cara yang sama, apabila terjadi perubahan pajak atau pembayaran transfer atau ekspor maupun impor, angka pengganda yang terjadi adalah
k=(-b)/(I-b)
k=b/(I-b)
k=I/(I-b)
k=(-I)/(I-b)

Berbeda dengan pajak otonom, pajak proporsional adalah pajak yang besar kecilnya dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Besarnya angka pengganda untuk perekonomian terbuka dengan pajak bersifat proporsional, dapat diperoleh dengan cara berikut :
Tx = Txo + Ty
Y = C + I + G + X – M
Y = Co + b ( Y – Txo – tY + Tr) + Io + Go + Xo – Mo
Y = Co + bY – bTxo – btY + bTr + Io + Go + Xo – Mo
Y – bY + btY = Co + bTxo + bTr + Io + Go + Xo – Mo
Y (1 - b + bt) = Co + bTxo + bTr + Io + Go + Xo – Mo
Apabila terjadi perubahan pada pengeluaran otonom seperti investasi otonom (Io) dengan catatan investasi berubah sebesar ∆I maka pendapatan nasional akan berubah menjadi Y+∆Y.
Secara matematis perumusan angka pengganda dapat dijelaskan sebagai berikut :
Y+∆Y=(Co-bTxo+bTr+Io+Go+Xo-Mo+∆I)/(I-b+bt)
Persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi :
∆Y = ∆I / (I – b + bt)
∆Y/∆I = I/ (I – b + bt)
Dengan demikian angka pengganda pengeluaran investasi (ke) adalah :
k=I/(I-b+bt)=∆Y/∆I
Dengan cara yang sama, apabila terjadi perubahan pajak atau pembayaran transfer atau ekspor maupun impor, angka pengganda yang terjadi adalah :
k=(-b)/(I-b+bt)
k=b/(I-b+bt)
k=I/(I-b+bt)
k=(-I)/(I-b+bt)


ANGKA PENGGANDA PADA PEREKONOMIAN TERBUKA DENGAN IMPOR PROPORSIONAL TERHADAP PENDAPATAN TERBUKA
Besarnya angka pengganda pengeluaran pada perekonomian terbuka dengan impor yang tergantung pada besar kecilnya pendapatan dan pajak bersifat otonom (tetap/lump-sump) akan berbeda dengan angka pengganda pengeluaran untuk perekonomian untuk tiga sector dengan impor dan pajak bersifat proporsional. Angka pengganda pengeluaran pada perekonomian terbuka dengan pajak bersifat otonom (lump-sum) dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut :
(karena Tx = Txo dan M = Mo + mY)
Y = C + I + G + X - M
Y = Co + b (Y – Txo + Tr) + Io + Go + Xo – (Mo + mY)
Y = Co + bY – bTxo + bTr + Io + Go + Xo – Mo - mY
Y – bY + mY = Co - bTxo + bTr + Io + Go + Xo - Mo
(I- b + m)Y = Co – bTxo + bTr + Io + Go + Xo – Mo
Y=(Co-bTxo+bTr+Io+Go+Xo-Mo)/(I-b+m)
Apabila terjadi perubahan pada pengeluaran otonom seperti investasi otonom (Io) dimana investasi berubah sebesar ∆I, maka pendapatan nasional akan berubah menjadi Y+∆Y.
Secara matematis perumusan angka pengganda dapat dijelaskan sebagai berikut :
Y+∆Y=(Co-bTxo+bTr+Io+Go+Xo-Mo+∆I)/(I-b+m)

Persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi :
∆Y = ∆I / (I – b + m)
∆Y/∆I = I/ (I – b + m)
Dengan demikian angka pengganda pengeluaran investasi (ke) adalah :
k=I/(I-b+m)=∆Y/∆I
Dengan cara yang sama, apabila terjadi perubahan pajak atau pembayaran transfer atau ekspor maupun impor, angka pengganda masing-masing adalah :
k=(-b)/(I-b+m)
k=b/(I-b+m)
k=I/(I-b+m)
k=(-I)/(I-b+m)

Angka pengganda pengeluaran untuk perekonomian terbuka dimana impor adalah proporsional dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan di bawah ini :
(karena Tx = Txo + tY dan M = Mo + mY)
Y = C + I + G + X - M
Y = Co + b (Y – Txo – tY + Tr) + Io + Go + Xo – (Mo + mY)
Y = Co + bY – bTxo – btY + bTr + Io + Go + Xo – Mo - mY
Y – bY – btY + mY = Co - bTxo + bTr + Io + Go + Xo - Mo
(I- b + bt + m)Y = Co – bTxo + bTr + Io + Go + Xo – Mo

Y=(Co-bTxo+bTr+Io+Go+Xo-Mo)/(I-b+bt+m)

Dengan cara yang sama, angka pengganda pengeluaran, angka pengganda pajak, pembayaran transfer, ekspor dan impor adalah :
k=(-b)/(I-b+bt+m)
k=b/(I-b+bt+m)
k=I/(I-b+bt+m)
k=(-I)/(I-b+bt+m)

ANGKA PENGGANDA BALANCED BUDGET
Pada kasus ini, dimisalkan pemerintah secara bersamaan menambah pengeluaran pemerintah dan penerimaan pajak yang sama besarnya atau ∆G = ∆Tx. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kenaikan penegeluaran pemerintah (G) akan dibiayai dengan adanya kenaikan penerimaan pajak (Tx) dalam jumlah yang sama. Kebijakan tersebut akan menyebabkan anggaran belanja pemerintah akan tetap seimbang.
Analisis perhitungan angka pengganda balanced budget untuk perekonomian terbuka dapat diklasifikasi berdasarkan asumsi paakah impor bersifat otonom atau proporsional. Apabila impor bersifat otonom maka besarnya angka pengganda balanced budget adalah :
Untuk pajak otonom
kb = ke + ktx
kb =1/(1-b )-b/(1-b)
kb = 1
(dengan demikian, bila terjadi kenaikan ∆G = ∆Tx. Maka akan menambah pendapatan nasional sebesar ∆G.

Untuk pajak proporsional
kb =1/(1-b+bt )-b/(1-b+bt)
= (1-b)/(1-b+bt )
(Perhitungan tersebut menyimpulkan bahwa pendapatan nasional akan bertambah sebesar angka pengganda kb kali ∆G. Oleh karena nilai (1-b) lebih kecil daripada nilai (1-b+bt) maka nilai angka pengganda tersebut adalah kurang dari satu).

Apabila impor diasumsikan proporsional terhadap pendapatan nasional mak besarnya angka balanced budget adalah :
Untuk pajak otonom
kb = ke + ktx
kb =1/(1-b+m )-b/(1-b+m)
kb = (1-b)/(1-b+m )

Untuk pajak proporsional
kb =1/(1-b+bt+m)-b/(1-b+bt+m)
= (1-b)/(1-b+bt+m )




Pelaku kegiatan ekonomi 4 sektor
Rumah tangga produksi/ perusahaan
Perusahaan adalah kelompok anggota masyarakat yang tugasnya memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peranan rumah tangga produksi:
Sebagai produsen yang menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan oleh rumah tangga konsumsi (masyarakat umum dan dijual keluar negeri).
Sebagai pengguna factor produksi yang berupa bahan baku/SDA, modal, tenaga kerja dan keahlian dan atas itu semua rumah tangga produksi harus membayar sewa, upah, bunga modal atau pembagian laba.
Sebagai agen pembangunan yaitu berperan membantu pemerintah dalam kegiatan-kegiatan pembangunan seperti membuka lapangan kerja, membangun infrastruktur, mensejahterakan karyawan, meningkatkan kualitas.
Rumah tangga konsumsi/ konsumen
Konsumen adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan rumah tangga konsumsi membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan dari rumah tangga produksi. Sebagai penerimaannya, rumah tangga konsumsi mendapat balas jasa dari rumah tangga produksi berupa sewa, upah/ gaji, bunga dan laba.
Peranan rumah tangga konsumsi:
Sebagai konsumen, yang berperan mengkonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
Sebagai pemasok atau pemilik factor produksi yang dibutuhkan oleh rumah tangga produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Rumah tangga Negara/ pemerintah
Pemerintah adalah badan usaha milik Negara yang diberi tugas untuk mengatur kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk membiayai usahanya guna menunjang kegiatan ekonomi masyarakat pemerintah memungut berbagai jenis pajak, menghimpun pungutan wajib dan memperoleh keuntungan financial dari perusahaan-perusahaan milik Negara.
Peranan pemerintah:
Sebagai pengatur, yaitu mengatur lalu lintas perekonomian dalam negeri untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak.
Sebagai konsumen, untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pemerintah juga memerlukan barang dan jasa.
Sebagai produsen, dengan menjalankan berbagai perusahaan milik Negara, khususnya produksi barang dan jasa yang vital bagi kepentingan Negara dan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat ekonomi luar negeri
Masyarakat luar negeri melakukan kerjasama bidang ekonomi berupa perdagangan, tidak hanya itu, bisa juga dalam bentuk pertukaran tenaga kerja(bagi yang memiliki kelebihan tenaga kerja dan negara bisa mendapat devisa), penanaman modal(menanamkan modal dinegara lain untuk mengelola usaha), pinjaman (merupakan upaya untuk secara cepat mengatasi masalah perekonomian dalam negeri yang sudah mendesak) dan bantuan (bila terjadi perang atau bencana alam).
Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar